News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Mutiara Ramadan: Menebar Damai

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Salat Witir

Dr Mutohharun Jinan MAg
Dosen Pascasarjana UMS Solo

HIDUP dalam suasana damai merupakan dambaan semua makhluk sepanjang zaman. Manusia merindukan dan memperjuangkan kedamaian agar hidup dalam kebahagiaan.

Begitu juga hewan, membutuhkan kedamaian untuk kelangsungan hidup dalam habitatnya.

Berbagai aktivitas manusia dilakukan demi mendapatkan hidup dalam suasana yang damai dan aman.

Ada yang bekerja keras untuk memperoleh kedamaian secara pribadi dan untuk mendapatkan kedamaian dalam dirinya sendiri.

Ada juga berjuang untuk kedamaian bersama dalam tata hidup bermasyarakat.

Bahkan, tidak sedikit orang yang sukarela mengorbankan dan mengabdikan hidupnya menyebarkan perdamaian antarsesama manusia.

Dalam perjuangan untuk perdamaian seringkali mendapat tentangan.

Ada orang yang dipengaruhi oleh nafsu jahatnya terjerumus dalam prilaku yang bertolak belakang dengan spirit perdamaian.

Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Dalam kitab suci disebutkan, satu di antara tanda hamba Allah yang Maha Kasih adalah senantiasa menyebar salam (kedamaian).

Disebutkan, "Apabila disapa (diejek) orang jahil mereka mengatakan 'salam'." (QS. Al-Furqan/25: 64).

Dalam ayat ini dirangkai dua sikap yang berbeda yaitu jahil (bodoh) dan salam (damai).

Jahil secara literal berarti bodoh atau tidak tahu.

Dalam ayat tersebut kata jahil mengisyaratkan adanya prilaku mengganggu yang dapat merusak hubungan sosial.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini