قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at salat di awal siang (di waktu Dhuha)."
"Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).
salat Dhuha juga disebut sebagai salat awwabin, yaitu salatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ
“salat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).
5. Waktu salat Dhuha
Waktu pelaksanaannya adalah dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak sampai sebelum zawal, yaitu ketika matahari tegak lurus.
Dari Amr bin Abasah radhiallahu’anhu, ia berkata:
قدِم النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم المدينةَ، فقدِمْتُ المدينةَ، فدخلتُ عليه، فقلتُ: أخبِرْني عن الصلاةِ، فقال: صلِّ صلاةَ الصُّبحِ، ثم أَقصِرْ عن الصَّلاةِ حين تطلُعُ الشمسُ حتى ترتفعَ؛ فإنَّها تطلُع حين تطلُع بين قرنَي شيطانٍ، وحينئذٍ يَسجُد لها الكفَّارُ، ثم صلِّ؛ فإنَّ الصلاةَ مشهودةٌ محضورةٌ، حتى يستقلَّ الظلُّ بالرُّمح
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam datang ke Madinah, ketika itu aku pun datang ke Madinah."
"Maka aku pun menemui beliau, lalu aku berkata: wahai Rasulullah, ajarkan aku tentang salat."
"Beliau bersabda: kerjakanlah salat shubuh."
"Kemudian janganlah salat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi."
"Karena ia sedang terbit di antara dua tanduk setan."
"Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari."
"Setelah ia meninggi, baru salatlah."
"Karena salat ketika itu dihadiri dan disaksikan (Malaikat), sampai bayangan tombak mengecil” (HR. Muslim no. 832).
Sebagian ulama mengatakan bahwa waktu Dhuha itu sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:
ووقتها يبتدئ من ارتفاع الشمس قيد رمح في عين الناظر، وذلك يقارب ربع ساعة بعد طلوعها
“Waktu salat Dhuha adalah dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak bagi orang yang melihatnya (matahari).
Dan itu sekitar 15 menit setelah ia terbit”
Dan waktu yang paling utama adalah ketika matahari sudah tinggi dan sinar matahari sudah terik.
Dari Zaid bin Arqam radhiallahu’anhu:
أنَّه رأى قومًا يُصلُّون من الضُّحى في مسجدِ قُباءٍ، فقال: أمَا لقَدْ علِموا أنَّ الصلاةَ في غيرِ هذه الساعةِ أفضلُ، قال: ((خرَجَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم على أهلِ قُباءٍ، وهم يُصلُّونَ الضُّحى، فقال: صلاةُ الأوَّابِين إذا رَمِضَتِ الفصالُ من الضُّحَى
Zaid bin Arqam melihat sekelompok orang yang sedang melaksanakan salat Dhuha."
"Kemudian ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama."
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “salat awwabin hendaknya dikerjakan ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).
Artikel ini telah tayang di muslim.or.id dengan judul Fikih salat Dhuha.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)