"Bukan mendongkrak gula darah lekas-lekas. Sangat tidak bijak," tegasnya.
Pasalnya, Tan mengatakan, kebiasaan tersebut dapat membuat insulin meningkat dan menimbulkan sejumlah risiko penyakit.
"Insulin akan ikut melejit dan itu alasan kenapa Ramadhan belum usai, muncul penyakit baru, minimal berat badan naik tak terkendali," terangnya.
"Selain itu, kudapan manis bikin lekas kenyang dan eneg, jadi makan malam terbengkalai," sambungnya.
"Ya bayangkan saja tubuh dihajar dengan keburukan, bukan kebaikan," tambah Tan.
Menurut Tan, saat ini publik belum paham mengenai kebutuhan lemak sehat untuk tubuhnya.
"Ini kan karena publik kita nggak paham bahwa yang kita butuhkan adalah lemak yang sehat, bukan minyak goreng," ujarnya.
Tan menerangkan, lemak yang sehat tersebut terdapat pada telur, kacang-kacangan, ikan laut, hingga buah alpukat (bukan dalam bentuk jus ataupun olahan lainnya).
Selain itu, Tan mengatakan, kelapa juga memiliki lemak sehat.
Untuk mendapatkan manfaat lemak sehat dalam kelapa, kita dapat mengonsumsi kelapa muda tanpa sirup atau olahan kelapa berupa urap dan lain sebagainya.
Rekomendasi Menu Sahur dan Berbuka Puasa
Lebih lanjur, dr. Tan Shot Yen memberikan rekomendasi menu sahur, buka puasa, hingga makan malam yang sehat selama bulan Ramadhan.
Tentunya, menu-menu tersebut memperhatikan takaran pola makan yang ideal.
Rekomendasi menu berikut dapat dijadikan sebagai contoh dalam membuat perencanaan menu Ramadhan.