Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mario Eka Danardono/Abdul Rozak/Rahadian Bagus
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Setelah erupsi besar pada Jumat (5/11/2010), gunung Merapi malam ini sekitar pukul 21.00 memuntahkan awan panas beruntun tiga kali dengan arah luncuran ke sektor tenggara ke hulu Kali Gendol. Muntahan itu disertai guguran material yang menimbulkan suara gemuruh.
Suara gemuruh itu bisa didengar cukup jelas dari Posko Pakem, yang berjarak 15 kilometer dari puncak Merapi. Pantauan wartawan Tribun yang bertugas di Pakem, bau belerang tercium cukup kuat, dan cuaca di sekitar Pakem pada pukul 21.00 WIB gerimis.
Lalulintas di jalan Kaliurang jauh lebih lengang dibanding biasanya. Mulai kilometer 10 aliran listrik padam. Setelah Posko Utama Pakem ditutup, kini hanya ada beberapa relawan dan warga setempat yang berjaga-jaga.
Tidak ada portal atau aparat keamanan menjaga akses masuk ke wilayah yang lebih tinggi dari Pakem. Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Drs Subandriyo mengungkapkan aktivitas Merapi selepas letusan besar Jumat (5/11/2010) siang mereda.
Namun bukan berarti berhenti, karena dari data seismik tren kegempaan masih tinggi, baik gempa vulkanik dangkal, dalam, multifase, maupun tremor. Guguran material vulkanik juga masih sering terdengar, tapi tak termonitor kawasan puncaknya.
Menjelaskan sebab kerusakan empat seismograf yang digunakan memantau gunung itu, Subandriyo mengatakan keempat alat itu rusak disambar awan panas sepanjang erupsi beruntun sepekan terakhir.
Malam Ini Merapi Terus Meluncurkan Awan Panas
Editor: Kisdiantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger