Laporan wartawan Tribun Jogja Gaya Lutfiyanti
TRIBUNNEWS.COM, YOGJA – Sejak abu vulkanik Merapi masuk ke Kota Yogya, Dinas Pendidikan Propinsi DIY mengizinkan siswa membolos dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). ”Namun jika cuaca membaik, hari ini merupakan hari terakhir libur”, tegas Baskara Aji Kepala Bagian Perencanaan Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DIY, Sabtu (6/11/2010)
Diakui Baskara, penghentian sementara KBM ini mengakibatkan mundurnya beberapa agenda pendidikan. ”Walau merugikan bagi program pendidikan pemprov, namun kita memprioritaskan kesehatan anak”, tambahnya.
Pantauan di beberapa sekolah menunjukkan, sebagian besar siswa memang memilih membolos. Seperti di SLTP Negeri 1 Yogyakarta yang pada pagi hari hanya terlihat beberapa siswa yang masuk sekolah.
”Tidak ada istilah meliburkan, tapi sekolah memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di rumah karena sebagian besar orang tua khawatir akan cuaca yang belum kondusif,” kata Wakil Kepala Urusan Siswa SLTP Negeri 1, Ahmad Dadi, pagi tadi.
Kesempatan bolos yang diberikan sekolah ini, ternyata dimanfaatkan siswa untuk ikut membantu pengungsi. Seperti yang dilakukan siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Mereka menggalang dana untuk membantu korban letusan.
”Dari dana tersebut akan dibelikan barang kebutuhan pengungsi,” kata Harya (17) siswa kelas XI sekolah tersebut, saat menggalang bantuan di jalan depan sekolahnya, siang ini.
Siswa Korban Merapi Diizinkan Bolos
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger