Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
YOGYA, TRIBUNNEWS.COM - Data seismik di stasiun seismograf Plawangan, Kaliurang, hingga Minggu (7/11/2010) pukul 19.00 WIB masih menunjukkan intensitas tinggi kegempaan vulkanik gunung Merapi. Tingginya intensitas itu menunjukkan Merapi masih menyimpan energi besar yang siap dilepaskan.
Namun begitu, Kepala Badan Geologi ESDM Dr M Sukhyar mengatakan kekuatan letusan sepanjang Minggu sejak dinihari tidak sebesar erupsi Jumat-Sabtu (5-6/11/2010).
"Energi letusan hari ini masih setengah dari letusan Jumat-Sabtu," kata Sukhyar.
Petugas pos pengamatan gunung Merapi di Kaliurang, Babadan, dan Jrakah tidak bisa setiap saat meneruskan hasil pengamatan visual mereka. Awan tebal yang menyelimuti badan gunung cukup menyulitkan. Oleh sebab itu arah luncuran awan panas dan lava pijar pun sulit dideteksi.
Merapi hingga Minggu sore terus meluncurkan guguran lava pijar dan awan panas ke tiga sisi lereng. Dari pengamatan visual yang diinformasikan melalui jaringan radio komunikasi, guguran lava pijar Merapi mengarah ke selatan dan tenggara serta barat daya.
Guguran menimbulkan suara gemuruh, angin di atas bertiup ke timur laut. Laporan radiokom dari pantauan visual pos-pos warga di radius jangkauan pandang sisi selatan dan tenggara.
Sebelumnya, sekitar pukul 15.00 terpantau secara visual, terjadi semburan material vulkanik secara vertikal. Indikasi kuatnya energi Merapi yang masih tersimpan terdeteksi dari denging sinyal telemetri seismograf yang bisa dimonitor
Sedangkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap menetapkan radius bahaya letusan Merapi masih 20 kilometer dari uncak Merapi.(*)
Grafik Seismograf Plawangan Masih Tinggi
Editor: Tjatur Wisanggeni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger