Laporan Wartawan Tribun Jogja, Wilem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pencurian ternak milik warga pengungsi bencana Gunung Merapi yang terjadi beberapa waktu lalu membuat petugas kepolisian memperketat penjagaan di beberapa lokasi titik rawan di Kabupaten Sleman. Terutama di Jalan Kaliurang yang menjadi pintu masuk ke tiga kecamatan yaitu, Cangkringan, Pakem, dan Ngemplak.
Di Jalan Kaliurang, mulai dari Kilometer 15, polisi telah berjaga-jaga. Mereka tidak akan membiarkan seorang pun naik ke atas sembarangan tanpa melalui pemeriksaan. "Setiap orang yang ingin ke atas pasti kita tanya dulu. Orang itu mau ke mana. Terus keperluannya itu apa. Nanti juga mereka ditanya di posko-posko berikutnya," kata Tugiarto, dari Polres Gunung Kidul, Senin, (08/11/2010), di sela-sela tugasnya itu.
Menurut Tugiarto, setelah warga terpaksa mengungsi akibat letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu, dusun-dusun yang ditinggalkan itu otomatis sepi. Tentu saja, kondisi tersebut menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang berniat melakukan tindakan pencurian.
Dalam upaya pengamanan itu, polisi bekerja sama dengan sejumlah warga setempat. Keterlibatan warga dinilai sangat membantu kelancaran pengamanan. "Mereka itu kan kenal siapa orang-orang yang tinggal di dusun. Jadi, nggak ada orang yang bisa bohong apa lagi ngaku-ngaku," ujar Tugiarto.
Menurut Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Pol Tjiptono bahwa, untuk mengamankan sejumlah lokasi yang menjadi titik rawan karena warga mengungsi akibat letusan gunung Polda DIY mengerahkan 1205 personelnya. Mereka didatangkan dari seluruh Polres di Yogyakarta. "Beberapa waktu lalu kan ada kejadian pencurian sapi milik warga pengungsi di Cangkringan. Makanya kita perketat pengamanan," tutup Tjiptono.
Foto-foto Polisi dan Tentara Perketat Akses ke Merapi
Editor: Kisdiantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger