Laporan Wartawan Tribun Jogja, Doni Ardiyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Pemerintah Daerah Magelang mengalami kesulitan dalam penyaluran logistik bagi para pengungsi di berbagai titik posko pengungsian di daerah Magelang.
"Akibat Tempat Pengungsian Sementara (TPS) yang makin hari makin bertambah, maka pendistribusian logistik jadi terkendala," kata Endra Wacana, Asisten III Sekretaris Daerah Magelang saat ditemui di Posko Utama Magelang di Pendopo Rumah Dinas Magelang, Senin (8/11/2010).
"Hal ini juga berpengaruh dalam pengelolaan dapur umum yang didirikan TNI," imbuhnya.
Menurutnya, sampai hari ini jumlah TPS di Magelang ada 217 titik dengan jumlah sekitar 91.000 jiwa lebih. "TPS-TPS tersebut tersebar. Ada yang hanya 40 orang di rumah-rumah warga," tambahnya.
"Saya berharap penyebaran TPS lebih diatur lagi, sehingga memudahkan dalam proses pengaturan logistik. Minimal di-regrouping (dikelompokan) atau ditekan menjadi jumlah TPS yang kecil lagi, misalkan per desa meski terdiri dari beberapa TPS," jelasnya.
Untuk kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan pokok berupa beras, Endra meyakini sangat cukup. Sedangkan untuk lauk pauk dan air minum, Pemda memberikan dalam bentuk uang sebesar Rp 4.500 per kepala, Rp 3.500 untuk lauk dan Rp 1.000 untuk air minum.
Uang tersebut diberikan langsung kepada para camat untuk didistribusikan langsung ke masing-masing desa yang terdapat TPS.(*)
Pemda Magelang Kesulitan Salurkan Logistik
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger