Laporan wartawan Tribun Jogja, Anugerah dan Agung Ismiyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Akibat letusan Gunung Merapi, tak hanya warga di Lereng gunung tersebut yang sengsara. Penduduk yang berada di Kota Yogyakarta pun kalang kabut akibat hujan debu yang terus mengguyur.
Akibat Kota Yogyakara menjadi kota abu Merapi, mobilitas warga baik dari dan ke Yogyakarta pun menurun drastis. Sopir taksi dan bus pun kini juga kena dampaknya.
Sutrisno,sopir bus Ramayana yang juga bekerja sebagai sopir sebuah toko genset, mengaku pendapatan menurun drastis. "Sudah tiga hari ini tidak berangkat.(menyopir),"ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nawawi, sopir taksi Kokasindita. Warga Klitren,Yogya ini mengaku pendapatannya turun dari Rp 150.000 menjadi 50.000 perhari. "Karena banyak orang keluar Yogya semua," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yitno (47), mandor trayek bus Yogya-Borobudur. "Sepi mas, biasanya bus bisa beroperasi 20. Sekarang hanya bisa broperasi 4-5 bus saja",ungkapnya sambil tersenyum pasrah.
Sepinya penumpang ke Borobudur ini lantaran candi yang menjadi salah satu keajaiban dunia ini ditutup untuk sementara karena tertutup abu Merapi.
Pendapatan Sopir Bus dan Taksi Turun Akibat Merapi
Editor: Yulis Sulistyawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger