News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY vs Sultan

Ini Dia Suruhan SBY Pembujuk Prabukusomo

Editor: Juang Naibaho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sasmito Hadinagoro, utusan SBY untuk membujuk adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, GPPH Prabukusuma, bergabung masuk Partai Demokrat

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Didik Ikrob

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA -
Tak banyak orang tahu, ternyata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengutus orang guna membujuk adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, GPPH Prabukusumo, bergabung masuk Demokrat. Utusan itu bernama Sasmito Hadinagoro.

Dalam Pilplres 2004 lalu, pria yang saat ini bekerja di Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI) adalah anggota tim sukses pasangan SBY-JK.

Saat kampanye Pilpres 2004, Sasmito ditugaskan menjadi koordinator untuk mencari dukungan ke Thailand. "Dulu saya pernah menjadi tim sukses SBY-JK di Thailand. Dan akhirnya pasangan ini pun menang," kata Sasmito saat ditemui Tribun Jogja usai pengunduruan diri Prabukusumo sebagai Ketua DPD DIY, Kamis (9/12/2010).

Pada 2005, Sasmito ditugaskan oleh SBY mendekati Prabukusumo agar mau bergabung dengan Partai Demokrat. Pertimbangannya, Sasmito merupakan kader Demokrat yang memiliki akses ke Keraton.

"Saat itu Demokrat ingin melebarkan jaringan ke berbagai daerah termasuk Yogyakarta. Melalui hasil rapat, diputuskan bahwa Demokrat wilayah Yogyakarta harus dipimpin panutan masyarakatnya. Lalu saya dikirim untuk mendekati Prabukusumo," katanya.

Menurut pengakuan Sasmito, ia adalah teman Prabukusumo saat masih berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat itu ia masuk di Fakultas Ekonomi, sementara Prabukusumo di Fakultas Psikologi. "Kami tidak satu angkatan, saya lebih tua satu tahun. Tapi kami satu gedung dan sering bertemu dan bersapa," katanya, sambil mengingat-ingat ia masuk UGM tahun 1971.

Bermodal kedekatan itulah, ia berani mengajak kawan lamanya itu masuk Demokrat. Bukan perkara mudah mengajak adik Sultan itu terjun ke dunia politik. Lebih-lebih masuk Partai Demokrat. Awalnya, "Awalnya saya menelponnya dan bilang kalau mau datang ke Jogja. Saya pun dipersilakan," ujarnya.

Saat pertemuan itulah Sasmito mengaku langsung mengutarakan niatnya mengajak Prabukusumo bergabung ke Demokrat. Ia pun menjelaskan visi misi partai beserta arah perjuangannya. Ternyata, jawaban yang diterimanya tak seperti yang ia bayangkan. "Waktu itu beliau menolak bergabung. Alasannya, Prabu harus minta restu kakaknya. Beliau meminta saya untuk menemui Sultan dan meminta restu," kisahnya.

Keesokan harinya, Sasmito bergegas menemui Sultan. Setelah mengutarakan maksud dan tujuannya, Gubernur DIY ini memberikan restu dan mempersilakan adiknya bergabung ke Demokrat. "Kabar itu lalu saya sampaikan ke Prabukusumo. Ia pun lalu bersedia bergabung ke Demokrat," kenangnya.

Disinggung mengenai pengunduran diri Prabukusumo, Sasmito menganggap sebagai sesuatu yang wajar. "Kalau beliau mundur, mungkin karena partai sudah dianggap tidak sesuai terhadap apa yang dicita-citakannya," tambah pria yang berdomisili di Jakarta itu.

Meski menilai wajar, namun Sasmito seperti belum percaya, saat menyaksikan langsung Prabukusumo menyerahkan KTA Partai Demokrat, tadi pagi. "Dulu saya yang mengajak masuk, dan sekarang saya melihat langsung beliau keluar," katanya lirih.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini