Laporan Wartawan Tribun Jogja Bakti Buwono Budiastyo dan Anugerah
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sri Sultan Hamengkubuwono X, ternyata rajin berkomunikasi dengan ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Intensitas komunikasi itu makin meningkat, setelah pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) berencana memangkas kekuasaan Raja Ngayogjokarto melalui pengajuan Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK).
"Iya, kami memang sering telepon-teleponan," kata Sultan, Sabtu (11/12/2010), usai menghadiri pembukaan Gerakan DIY Menabung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY.
Sayangnya, dalam kesempatan itu Sultan enggan menceritakan materi pembicaraan dengan orang nmor satu di PDI Perjuangan itu. Meski begitu, ia tidak menampik ketika disebut komunikasi itu terkait dengan RUUK.
Lalu, adakah rencana pertemuan khusus dengan Megawati untuk
membahas RUUK dan sikap SBY terkait dengan keistimewaan? Sultan belum bisa
memastikan, meski juga tidak mengelak bila rencana itu memang ada.
"Beliau (Megawati, red) kan sedang di Kamboja," katanya diplomatis.
Dalam kesempatan itu, Sultan juga mengiyakan pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Tjahyo Kumolo, yang menyebutkan ada pertemuan antara pengurus harian partai berlambang moncong putih itu Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) itu. "Ya, kami memang bertemu," ujar Sultan.
Seperti Tjahyo, Sultan juga enggan buka kartu tentang materi pembicaraan dalam pertemuan politik tersebut. "Hanya pertemuan biasa," elaknya.