Laporan wartawan Tribun Jogja Wicaksana Arif Turbrilian
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pawang hujan dilibatkan untuk memperlancar aksi propenetapan di DPRD DIY, Senin (13/12/2010). "Bila tidak ada pawang hujan, bisa kacau acaranya," kata Kepala Dukuh Sidorejo, Godean, Sleman, Sukiman.
Ia mengaku setiap ada gerakan mendukung duet kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam, selalu diadakan ritual agar tidak terjadi hujan saat aksi digelar. "Dalam setiap acara besar, saya selalu menyiapkan pawang hujan demi kelancaran,"ujarnya di sela-sela aksi propenetapan.
Ketua Paguyuban Kepala Dukuh Semar Semobogo DIY itu mengaku pada musim hujan sekarang ini selalu dibayang-bayangi hujan di tengah aksi massa. Karena khawatir, maka ia merasa perlu melibatkan pawang hujan. “Kalau sampai hujan maka massa yang saya bawa bisa bubar,” jelasnya.
Ritual-ritual yang terkait untuk menolak hujan itu dilakukan sebelum acara aksi massa dimulai. "Di setiap sudut- sudut halaman DPRD DIY sudah kita siapkan sesajen," pungkasnya.
Wuih.. Ternyata Pakai Pawang Hujan
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger