Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Di depan rumah bernomor 36 dan bercat kuning gading itu terpasang tenda dan berjejer kursi serta terpasang pula bendera putih pertanda ada yang meninggal dunia.
Sejumlah pelayat menunggu kedatangan jenazah.
Di situlah rumah rumah almarhum Brigadir Dua (Bripda) Justiar Yudistira, putra Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Ali Lantara pertama penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Sulsel dan AKP Sri Bulan yang juga Kasubag Rendalas Biro Ops Polda Sulsel .
Yudi, nama pangilan Justiar Yudistira tewas ditembak penembak misterius sekitar pukul 11.30 wita saat mengamankan Bank Central Asia (BCA) Cabang Palu Jl Emy Saelan, Palu, Sulawesi Tengah.
"Saya tahu setelah ibunya (Sri) menelepon saya dari kantornya. Saya awalnya tidak percaya, tetapi saya juga menonton televisi," kata nenek almarhum Cahaya saat ditemui Tribun di rumah duka.
Yudi tewas ditembak sekitar lima menit pascamenelepon ibunya yang saat itu sedang berada di Mapolda Sulsel. Saat menelepon, Yudi menanyakan kabar ibunya, begitupun sebaliknya.
Rupanya telepon ini merupakan telepon terakhir dari Yudi buat ibunya. Setelah itu ibunya mendapat kabar dari sesama polisi yang berdinas di Polda Sulsel jika putranya itu baru saja ditembak.
Kabar tewasnya Yudi semakin jelas setelah sejumlah televisi memberitakannya dan melakukan siaran langsung (live). Ayah dan ibu almarhum langsung histeris dan segera mencari tiket untuk terbang ke Palu untuk menjemput jenazah putranya itu.
Pukul 20.30 wita Ali dan Sri terbang ke Bandara Mutiara, Palu dengan menumpangi pesawat udara dari maskapai Lion Air JT 780. Mereka terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.