Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Sabtu (16/7/2011) malam pukul 18.30 WIB, tercatat jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lokon sebanyak 4.836 jiwa atau 1325 Kepala Keluarga (KK). Mereka tersebar di delapan titik
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ha itu, kepada Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (16/7/2011).
Dia mengutarakan juga bahwa ancaman bahaya untuk saat ini adalah bila terjadinya letusan disertai dengan lontaran material pijar,pasir dan hujan abu tebal.
Oleh karena itu, Sutopo melanjutkan masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya awan panas pada alur Sungai Pasahapen.
Menurut catatannya sebelumnya, telah terjadi 1 kali gempa tektonik dengan amplitudo 36 mm selama 80 detik. Gempa vulkanik dangkal tiga Kali dan lama gempa 3-7 detik. 16 kali Letusan, jam 02.47 terjadi letusan pertama dengan tinggi letusan 800 meter. Kemudian pada pukul 05.15 terjadi letusan kedua dengan tinggi 250-300 meter. Letusan kecil ketinggian ±200 m pukul 13:59 di gunung Lokon.
Berikut sebaran pengungsi 4.836 jiwa di 8 titik, yaitu:
-SMA Kristen 1 : 1402 Jiwa
-SMA Kristen 2 Tomohon 512 jiwa
-SMA Kristen Binsus 498 jiwa
-SMP 1 Tomohon 1037 jiwa
-SD GMIM 7 : 349 jiwa
-Masjid matani 70 jiwa
-Rudis sinode GMIM: 74 jiwa
-Taman kota : 894 jiwa