Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada dan Kevrent Sumurung
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Gunung Lokon masih tetap berstatus awas. Belum ada tanda-tanda akan diturunkan status, sebab aktifitas dalam gunung masih tinggi dan terekam pada seismograf, alat pencatat gempa di Pos Pemantau Gunung Api Lokon.
Gempa vulkanik disertai hembusan masih terekam meski tak signifikan. Bahkan letusan abu setinggi 800 meter sempat terjadi Sabtu (16/7/2011) sekitar pukul 02.47 Wita. Tak ada dampak apapun yang ditimbulkan di Kota Tomohon, karena abu yang dalam seketika membubung tinggi ke angkasa terbawa angin melintasi wilayah yang terkenal dengan sebutan Kota Bunga tersebut.
Abu vulkanik yang juga sempat dimuntahkan dari Kawah Tompaluan untuk kedua kalinya sekitar pukul 09.30 Wita dengan tinggi sekitar 150 meter, terbawa ke arah barat dan diduga jatuh di daerah Minahasa seperti Tateli dan Agotey.
"Status masih tetap awas, belum ada perubahan," ujar Surono, Kepala Pusat Badan Vulkanoloni dan Mitigasi Bencana, kemarin.
Ia mengkhawatirkan adanya luncuran awan panas jika sewaktu terjadi letusan yang lebih besar dari letusan sebelumnya yang sempat menlontarkan lava pijar. "Tapi mudah-mudahan tak ada," tuturnya.
Farid Bina, Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon menambahkan gunung menunjukkan penurunan suplai energi, karena terlihat pengurangan gempa vulkanik dan banyaknya terjadinya hembusan. "Suplai energi berkurang karena terjadi banyak hembusan," ucapnya.