TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Polisi bergerak cepat memburu dan mempersempit ruang gerak anggota jaringan Pino Damayanto alias Ahmad Yosepa Hayat, pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton Solo.
Kawan-kawan Hayat diduga kabur melintasi provinsi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Di Magetan, anggota kepolisian resor setempat merazia para pelintas perbatasan.
Sedangkan di Jombang, polisi menyebarkan foto para daftar pencarian orang (DPO) terduga teroris jaringan Hayat.
“Informasi yang kami terima dari intelijen, anggota jaringan bom bunuh diri di GBIS Solo itu, kini lari ke wilayah Jatim,” ungkap Kapolres Magetan, AKBP Awi Setiyono saat silaturahim dengan pendeta dan pimpinan gereja se-Kabupaten Magetan, Rabu (28/9/2011).
Karena itu, pascabom bunuh diri meledak di GBIS Solo, 25 September lalu, Polres Magetan gencar merazia pelintas batas yang masuk wilayah hukumnya. Antara lain, Kecamatan Plaosan, Panekan, Poncol dan Takeran.
Dikatakan Awi Setiyono, di Kabupaten Magetan memang terdapat sejumlah kelompok radikal. Ia khawatir, para DPO bersembunyi di tempat-tempat tersebut. Karena itu, pihaknya sedang berupaya untuk mengawasi terus menerus keberadaan kelompok-kelompok ini, termasuk dengan menempatkan polisi di sana.