Laporan wartawan Tribun Medan, Fahrizal Fahmi Daulay
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wali Kota Medan Rahudman Harahap belum tertarik menggunakan mobil buatan siswa SMK Solo, Kiat Esemka, yang digadang-gadang menjadi mobil nasional dan bahkan banyak dipesan oleh pejabat daerah maupun pusat.
"Nanti dululah itu, mobil yang sekarang dipakai saja belum habis," kata Rahudman usai makan siang di Resto Caffe dan Gallery Warisan Tempoe Doeloe, Jumat (6/1/2012).
Rahudman mempertanyakan ketahanan mobil hasil kreativitas anak-anak SMK di Kota Solo tersebut.
"Apa sanggup mobil itu berjalan jauh?" kata Rahudman mengenakan setelan warna abu-abu di dampingi Wakil Wali Kota Medan Djulmi Eldin dan Sekda.
Rahudman, sambil menunjuk mobil Toyota Prado miliknya, malah mengatakan,"Kalau di Kota Solo, mungkin bisa pakai mobil itu karena kotanya kecil, tapi di Medan yang kotanya besar diajak keliling mulai dari Belawan sampai Kampung Lalang saja apa sanggup?" ujarnya sambil meninggalkan rumah makan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil Kiat Esemka yang dirakit siswa SMK di Solo dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan publik, tak hanya pejabat di daerah namun mobil tersebut juga ramai diperbincangkan di Senayan, gedung DPR RI.
Betapa tidak, di tengah gencarnya mobil impor membanjiri pasar otomotif Indonesia, justru anak negeri memiliki kemampuan merakit mobil yang kualitasnya mungkin tak kalah dengan mobil produk luar negeri. Wali Kota Solo Joko Widodo bahkan langsung menjajal kemampuan mobil tersebut.
Ia pun tak minder menggunakan mobil Kiat Esemka tersebut sebagai kendaraan dinasnya, menggantikan Toyota Camry seharga Rp 350 juta yang selama ini ia gunakan.