Laporan wartawan Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM,JAYAPURA--Dua tim dokter khusus disewa pemerintah Jerman dari Singapura, dokter Fazil Bin Jafar dan perawat bernama Chua Chin Chin, untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban penembakan Pieter Dietmar Helmut (55).
Pieter adalah korban penembakan orang tidak dikenal saat bersantai bersama isterinya Medina Pachon di kawasan pantai BASE'G kota Jayapura, Selasa 29/5/2012) lalu.
Hasil evaluasi Tim dokter masing dari RSUD Dok II Jayapura, Bid Dokes RS Bhayangkara Polda Papua dan tim dokter dari Singapura memutuskan untuk mengevakuasi korban Pieter Dietmar Helmut bersama isterinya ke Singapura Sabtu pagi.
Salah seorang anggota tim dokter yang ikut merawat Pieter, dokter Dedet Seanova dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua, kepada Tribunnews.com menjelaskan, rencana evakuasi korban baru akan dilakukan Sabtu (2/6/2012) dini hari.
Dengan alasan, pihak medis di Jayapura masih kekurangan oksigen. Hal lain, belum adanya pelayanan penerbangan malam di bandara Sentani Jayapura.
"Keputusan ini diambil setelah tim dokter melakukan evaluasi secara khusus terhadap kondisi kesehatan korban yang memerlukan banyak oksigen," ujarnya.
Dikatakan, oksigen sangat diperlukan dalam jumlah banyak mengingat perjalan menuju ke Singapura cukup jauh dan korban mengalami luka tembak cukup serius.
Dari pemeriksaan khusus yang dilakukan, jelasnya, tim dokter Singapura memberi apresiasi kepada tim Medis dari RSUD Dok II dan RS Bhanyangkara Polda Papua yang telah memberikan pertolongan dan perawatan hingga kondisi korban Pieter Dietmar Helmud stabil.
Sejumlah organ vital korban sudah dapat berfungsi dengan baik. Pieter Dietmar Helmud dan isterinya Medina Pachon akan dievakuasi Sabtu pagi menggunakan pesawat khusus yang dilengkapi perlengkapan medis dengan operator HS Aviation, bernomor registrasi HS-EMS.