Laporan Kontributorn Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Safitri membantah tegas isu yang berkembang di kalangan masyarakat dan sejumlah LSM yang menyatakan TNI bermain dibalik serangkaian kasus kekerasan dan tindakan penembakan di Papua.
Kepada Tribunnews.com di Jayapura, Sabtu (9/6/2012) Pangdam Cenderawasih mengatakan tudingan-tudingan yang menyudutkan TNI perlu dibuktikan dan dia memastikan tidak ada hal seperti itu.
"Semua perlu dibuktikan tudingan-tudingan itu, dan saya pastikan tidak," tegas Pangdam Erwin Syafitri.
Pangdam mengatakan, terkait dengan serangkaian kasus-kasus kekerasan di Papua, khususnya di Jayapura, pihaknya bersama jajaran Polri dalam hal ini Polda Papua terus meningkatkan Patroli rutin di seluruh wilayah Jayapura.
"Kami sinergi bersama-sama dengan pihak Kepolisian untuk melakukan patroli-patroli rutin dan itu sudah dirapatkan di tingkat Polda dan Kodam," jelasnya.
Saat ditanya mengenai motif kejadian serangkaian kasus penembakan di Papua khususnya di Jayapura yang terjadi beberapa waktu terakhir, Erwin enggan mengomentarinya.
"Saya belum tahu pasti, yah mudah-mudahan nanti terungkap dengan yang ditangkap ini, bisa ditanyakan ke Polisi," ujar Erwin.
Dalam kurun waktu dua minggu, wilayah kota Jayapura diteror dengan beberapa kali peristiwa penembakan.
Penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal kepada sejumlah warga sipil, aparat keamanan, hingga warga asing yang tengah menikmati keindahan pantai tak luput dari aksi koboy OTK tersebut.
Akibat kejadian ini, warga Jayapura, Papua mulai resah. Rasa nyaman yang dulunya terpelihara dengan baik kini mulai sirna dengan adanya aksi orang tidak dikenal yang melakukan serangkaian kasus-kasus penembakan tersebut. Warga berharap Polisi dapat segera mengungkap pelaku penembakan dan dihukum seberat-beratnya.
BACA JUGA: