Laporan Kontributor Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Dokter Rumah Sakit Angkatan Laut Jayapura, Dr.Riyanto Prabowo mengklaim korban Sriyono terkena luka tembak dan bukan luka akibat bom molotov sebagaimana yang diklaim Kepolisian Jayapura.
Menurutnya, berdasarkan hasil visum dan operasi terhadap korban, tidak ditemukan serpihan bom maupun luka tidak beraturan sebagaimana orang yang terkena bom molotov.
"Selama pemeriksaan kami temukan ada lobang masuk dan lobang keluar yang indikasi adalah kemungkinan besar bukan dari akibat ledakan bom. Sehingga mencurigakan ada suatu benda tajam dengan energy tinggi yang menembus bagian pinggang sampai ke perut bagian depan," terang Riyanto.
Menurut Dr Riyanto Prabowo, dari hasil pemeriksaan medis ditemukan lobang di bagian pinggang korban tembus ke bagian perut hingga merobek usus. Karena mengenai usus korban harus menjalani operasi. Diakui, selama ini tidak ada permintaan dari kepolisian tentang hasil visum atau rekap medis korban.
Sebelumnya, korban Sriyono yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Cenderawasih ditembak saat hendak pulang ke rumahnya, pada 24 Mei 2012 lalu yakni seminggu sebelum penembakan warga Jerman. Korban ditembak di jalan raya Skyline tepatnya di depan tugu Theys. Polisi setempat mengklaim korban terluka akibat terkena bom molotov.
BACA JUGA:
- Gaji Ke-13 PNS Pekanbaru Cair Pekan Depan
- Kejari Maros Buka Pos Pelayanan Hukum Gratis
- Festival Wayang Mengedukasi Masyarakat
- Raimuna Nasional Pramuka X Terancam Ditunda
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?