Laporan Wartawan Surya, Eben Haizer Panca
TRIBUNNEWS.COM, MALANG -- Ghina Widya, ibunda Nelson Li, bocah tujuh tahun yang bersekolah di SDK Santa Maria Regina Surabaya yang hilang diculik, meyakini pelakumya tak lain adalah ayah biologis Nelson yang berinisial Rb.
Selama ini, Rb diketahuinya tinggal di Amerika dan bahkan menguasai paspor milik Nelson. Informasi yang diperoleh Surya, sejak di Amerika, hak asuh Nelson jatuh kepada Ghina karena Nelson masih di bawah umur. Rb selama ini diketahui berdomisili di negeri paman sam.
“Sebenarnya seminggu lalu sudah ada pembicaraan dengan pria itu (Rb) secara kekeluargaan karena dia ngotot mau merebut Nelson. Tapi dalam pembicaraan itu tidak ada jalan keluar. Mungkin dari semua kasus itu, dia akhirnya nekat membawa pergi Nelson,” kata Ghina kepada Surya, Selasa (13/11/2012).
Menurut Ghina, saat dibawa pergi oleh Rb, Nelson yang tinggi badannya sekitar 130 cm masih mengenakan pakaian seragam merah putih dan memakai tas ransel berwarna hitam kombinasi oranye. Sedangkan Rb, menurut Ghina memiliki ciri-ciri berkacamata, dengan tinggi badan sekitar 160 cm. “Orangnya tidak kurus, tapi juga tidak gemuk,” ucap Ghina.
Atas kejadian tersebut, melalui beberapa kerabatnya, Ghina telah meminta pihak kepolisian untuk melakukan pencarian. “Saya juga sudah minta bantuan teman untuk menghubungi pihak bandara Juanda kalau untuk mengantisipasi agar Nelson jangan sampai dibawa pergi ke Amerika,” imbuhnya.
Nelson Li, bocah tujuh tahun yang bersekolah di SDK Santa Maria Regina Surabaya, siang ini (13/11/2012) dilaporkan telah menjadi korban penculikan. Nelson diculik oleh seseorang, sesaat sebelum memasuki sekolahnya, yang ada di kawasan Rungkut Barata, Surabaya.