TRIBUNNEWS.COM,BATAM--Banyak kamar di kos-kosan yang juga dihuni oleh Tingting di Penuin, Batam. Tingting tinggal di lantai dua, sedangkan di lantai tiga juga dihuni beberapa wanita. Mereka mengaku ada firasat.
Cece seorang penghuni kos menuturkan, sebelum Tingting ditemukan tewas ada tingkah dia yang aneh.
"Sebelum malam Valentine tingkah Tingting aneh-aneh saja. Pernah menelepon saya. Katanya saya yang ngetok pintunya, padahal saya tidak ada ngetok. Kamar kos saya di lantai tiga, kamar dia di lantai dua. Kalau saya mau naik, memang melalui kamar kosnya. Tapi tak ada perlunya mengetok pintu," ujar Cece.
Kini setelah ada kejadian itu para penghuni kos menjadi ketakutan. Mereka beramai-ramai pindah kos. "Tidak ada yang berani lagi tinggal di situ. Saya baru dapat kos di ruko blok sebelah sana, nggak berani lagi," katanya lagi.
Teteh, pemilik warung makan di ruko setempat menuturkan, Tingting sudah 6 bulan kos di situ. Ia dikenal baik.
"Anaknya sangat baik, tidak banyak cerita. Hari-hari makan di warung saya ini. Dia paling suka makan ikan asam pedas. Kalau tidak salah, sehari sebelum malam Valentine, dia masih makan di kursi situ," ujar Teteh kepada tribun seraya menunjuk tempat di warungnya.
Teteh menduga kuat, Tingting tewas dibunuh. "Tidak mungkin tidak ada orang mengunci kamar kosnya dari luar. Kemungkinan kepalanya itu dipukul," cerita Teteh yang mengaku sempat melihat foto korban lewat handphone anaknya.