Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Duet sesama kader Golkar pada pemilihan Wali Kota Makassar 19 September 2013 mendatang semakin menguat. Sejumlah kader yang sebelumnya santer dikabarkan akan bertarung pada Pilwali Makassar dikabarkan akan dijodohkan partai berlambang pohon beringin itu.
Diantara nama-nama yang mengemuka, Supomo Guntur (Ketua Golkar Makassar), Farouk M Beta (Sekretaris Golkar Makassar), A Yagkin Pajallangi (legislator DPRD Sulsel), Kadir Halid (legislator DPRD Sulsel), dan Haris Yasin Limpo (legislator DPRD Kota Makassar) memiliki peluang untuk dipaketkan partai penguasa orde baru tersebut. Meski demikian, Golkar belum menentukan sikap siapa diantara kader tersebut yang bakal jadi "pengantin" Golkar.
Politisi Partai Golkar Makassar, Rahman Pina mengatakan, dari beberapa nama tersebut, Supomo Guntur merupakan calon wali kota terkuat dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Selain sebagai ketua partai, Supomo yang juga Wakil Wali Kota Makassar saat ini memiliki kans besar untuk mengendarai partai Golkar sebagai bakal calon wali kota.
"Sebagai ketua partai (Golkar), Pak Supomo tentu punya peluang lebih besar dari kader lain.
Cuma ada mekanisme partai. Hampir semua pilkada yang sudah ada dan telah berlalu, semuanya mendorong ketua partai (Golkar)," kata Rahman Pina di Kantor DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (21/2/2013).
Dari pernyataan Rahman Pina, mengisyaratkan untuk posisi bakal calon wali kota, Golkar juga akan mendorong kader internal yang memiliki pengaruh dan posisi strategis dalam struktur partai di Kota Makassar.
Aru, sapaan Farouk M Beta memiliki kans besar untuk mendampingi Supomo. Apalagi saat ini Aru menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Makassar. Meski demikian, Rahman mengaku Golkar akan selalu melihat peluang dari masing-masing kadernya untuk memenangkan pertarungan.
"Mau Supomo-Aru, mau Supomo-Haris, mau Supomo-Yagkin, dan lain-lain kita akan dukung. Golkar tidak berpikir jabatannya apa. Cuma kita pikirkan siapa yang berpeluang menang. Yang pasti, kita tetap mengutamakan kader. Namun, ada prosedur yang harus dilalui," ujar Rahman.
Diantara paket yang disebut Rahman, pasangan Supomo-Aru disebut-sebut pasangan paling ideal jika melihat jabatan dalam struktur partai. Selain Supomo-Aru, pasangan lain dari internal Golkar yang kerap disebut adalah Yagkin-Kadir dan Yagkin-Haris. Dua pasangan terakhir disebut merepresentasi dua pembesar Golkar di Sulsel yakni Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPD Golkar Sulsel dan Nurdin Halid, Ketua Bappilu Golkar wilayah Sulawesi.
Seperti diketahui, Haris Yasin Limpo merupakan adik kandung dari Syahrul yang juga Gubernur Sulsel. Sementara Kadir merupakan saudara kandung Nurdin Halid. Bahkan, Kadir Halid telah menabuh genderang perang di internal Golkar untuk bersaing dengan kader Golkar hanya untuk mendapatkan rekomendasi partai.
"Kita punya mekanisme partai, kita punya survei," lanjut Rahman.