News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Raya Paskah

Mengantuk dan Lapar Umat Tinggalkan Misa Paskah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan warga Kota Kupang mengikuti Pawai Paskah yang digelar Pemuda GMIT di Kupang, Senin (1/4/2013).

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI--Ribuan umat Katolik Gereja Santa Maria Angelina Noelbaki, Kupang Tengah, terpaksa meninggalkan misa di gereja, Sabtu (30/3/2013) malam. Sebab umat terlanjur mengantuk dan lapar. Pasalnya, misa baru dimulai pukul 22.30 wita dari jadwal seharusnya pukul 18.30 wita.

Umat mulai mendatangi gereja pukul 18.00 wita. Bahkan ada sebagian umat sudah tiba di gereja pukul 17.30 wita karena takut tidak kebagian tempat duduk dalam gereja. Anak-anak dan balita pun dibawa serta.

Hingga pukul 18.30 wita Pater Servas Wagiman, SVD belum juga muncul di gereja. Umat mulai resah. Anak-anak mulai rewel dan sulit diatur. Dalam jadwal misa yang diterbitkan Pastor Paroki Santu Josep Pekerja Penfui, Romo Maxi Un Bria, Pr, seharusnya misa malam Sabtu Haleluya dipimpin Pater Servas Wagiman.

"Namun alamat lengkap pastor dan nomor HP tidak dicantumkan dalam jadwal itu. Sehingga panitia paskah kesulitan mencari pastor itu. Wajahnya seperti apa dan berdomisili di mana, kami tidak tahu," jelas Ketua Seksi Liturgi, Ny. Hilaria Salu.

Selanjutnya Ny. Hilaria Salu, menelpon Pater Frans Teme, SVD di Biara Soverdi Oebufu, menjelaskan masalah ketiadaan pastor. Pater Frans mengatakan sudah meminta Pater Servas Thetun, SVD untuk melayani umat di Noelbaki. "Saat saya telpon Pater Servas, ia mengatakan telah diberikan tugas melayani misa di Kawasan Tuak Daun Merah. Akhirnya kami jadi bingung, karena semua pastor sedang bertugas," keluh Ny. Hila.

Ignatius Pehang Langobelen, salah satu umat setempat mengkritisi kebijakan rolling dalam pelayanan misa bagi para pastor. "Kalau minggu biasa, kebijakan rolling itu tidak bermasalah. Tapi dalam pekan suci, kebijakan itu menimbulkan masalah dan simpang siur. Jadwal yang dikeluarkan itu tumpang tindih. Pastor ikut bingung," kritik Pehang.

Pukul 22.30 wita, Petrus Bala Baing, salah satu umat tiba di gereja membawa Pater Baltasar Manehat, SVD, yang baru selesai melayani misa di gereja lain. Misa pun digelar dan diikuti sekitar 100 umat. Misa baru selesai Minggu (31/3/2013) sekitar pukul 01.00 wita dini hari.

Ketua DPS Santa Maria Angelina Noelbaki, Stevanus Tana, terpaksa mengutus dua anggota panitia untuk mencari para pastor di beberapa gereja di Kota Kupang. "Tunggu sampai pastor selesai memberi misa, baru ajak pastor ke Noelbaki. Umat akan menunggu sampai pastor tiba," demikian instruksi Stevanus Tana.

Sampai pukul 21.00 wita, umat semakin resah. Ratusan ibu terpaksa pamit membawa anaknya pulang rumah. Sebab anaknya menangis kelaparan dan mengantuk.

Pukul 22.00 wita sebagian besar umat meninggalkan gereja. Halaman gereja dan tenda yang tadi dipenuhi umat mulai kosong dan lengang. Ratusan umat dan anggota koor ditambah putra-putri altar tetap setia menunggu. "Saya pulang makan malam. Saat hendak tambah nasi kedua kali, saya dengar pengumuman lewat pengeras suara, kalau pastor sedang dalam perjalanan menuju gereja. Terpaksa saya balik lagi ke gereja," jelas Paulus Bere, dengan nafas terengah-engah. Jarak rumahnya dengan gereja sekitar 500 meter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini