"Sore harinya, sejak tahu konfdisi itu saya lkamgsung berkoordinasi dengan Kapolda, Pangdam, kepala daerah, bahkan sampai dandim dan kapolres di Palopo," ujarnya.
Bahkan, malam harinya, dia sudah memerintahkan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang dan Kepala BKD Sulsel Tautoto Tanaranggina untuk turun langsung mengendalikan situasi.
"Prinsipnya, saya bilang meski kantor Wali Kota terbakar. ProsesĀ pelayanan pemerintahan tetap berjalan dengan lancar bahkan suasana di Palopo berangsur kondusif," terangnya.
Ditanya mengenai inpres Nomor 2 tahun 2013, Syahrul mengatakan, dirinya akan memberlakukan peraturan tersebut.
Hal itu, menurut Syahrul untuk mengantisipasi jangan sampai peristiwa ini semakin meluas hingga menimbulkan jatuh korban. "Makanya kita percayakan polisi dan TNI untuk mengendalikan situasi keamanan di Kota Palopo dan memerintahkan untuk menempuh jalur hukum," tandas orang nomor satu di Sulsel ini.
Terkait adanya aset pemerintah yang terbakar pada insiden tersebut, Syahrul mengatakan, akan mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi dan berharap bisa juga menjadi fokus pemerintah kota. Apakah pemprov akan ikut membantu pembangunan aset pemerintah tersebut, Syahrul menjawab akan mengkoordinasikan lebih lanjut.
"Aset pemerintah yang terbakar tentunya akan mendapat perhatian pemerintah provinsi dan pemerintah kota," ungkap Syahrul berharapa agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi. (Tribun Timur/jum/rud)