TRIBUNNEWS.COM BANTUL, - Asisten Pelatih Persiba Bantul Sajuri Syahid, tidak berani jika mempersiapkan pemain hanya dalam waktu satu pekan setelah libur panjang selama dua pekan.
Ia, sudah berkomunikasi dengan manajemen untuk meminta penundaan jadwal kompetisi kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai regulator Indonesia Premier League (IPL).
Alasannya, dalam waktu satu pekan dia bersama tim pelatih lainnya tidak yakin kondisi punggawa Sultan Agung sudah pulih benar setelah sekian waktu tidak berlatih secara bersama-sama.
Menurut Sajuri, jika pemain hanya diliburkan satu dua hari bisa langsung kembali melakukan persiapan untuk menghadapi kompetisi.
Sesuai jadwal yang dirilis oleh PT LPIS, pada Minggu (19/5) mendatang Persiba Bantul bertandang mengadapi Arema Malang dan 10 hari berikutnya away ke Bojonegoro dijamu tuan rumah Persibo.
Komunikasi Sajuri dengan manajemen Persiba Bantul, belum mendapatkan jawaban dan jika mereka tetap mengikuti jadwal yang ada maka pihaknya tidak bisa menyanggupinya.
"Kalau awal Juni, kami sanggup tetapi Mei ini repot karena pemain masih liburan," kata Sajuri yang mengaku belum bertemu dengan jajaran manajemen Persiba, saat dihubungi Tribun Jogja, Jumat (3/5).
Untuk memanggil punggawa Persiba kembali menjalani latihan, menurut Sajuri sangat sulit karena pemain pasti mempunyai agenda masing-masing mengisi liburan.
Sajuri, sangat menyayangkan keputusan PT LPIS yang sangat mendadak menerbitkan jadwal baru untuk tim kebanggaan warga Bantul. Jadwal baru tersebut, merupakan dua laga tunda yang seharusnya sudah dilakoni Laskar Sultan Agung.
Regulator IPL itu, menurutnya sangat tidak profesional sehingga ketika timnya sudah memutuskan meliburkan pemain baru mengeluarkan jadwal kompetisi.
"Seharusnya, sebelum laga lawan PSIR sudah ada pemberitahuan sehingga kami hanya meliburkan satu dua hari," kata Sajuri.
Baginya, kompetisi yang diikuti Persiba musim ini layaknya pertandingan antar kampung (tarkam) karena tidak ada kepastian jadwal pertandingan.
Regulator, sering melakukan penundaan dan pembatalan laga lalu mengalihkannya secara mendadak. (ptt)