Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar akan menggelar simulasi pasangan dari beberapa bakal calon (balon) pendamping bakal calon Wali Kota Makassar Tamsil Linrung di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Sekretaris DPD PKS Makassar Mudzakkir Ali Djamil, mengatakan, DPD PKS Makassar sekaligus akan mengikuti presentase hasil survei balon wakil untuk Tamsil Linrung yang juga legislator PKS DPR RI itu.
"Ada beberapa yang akan disimulasikan sesuai hasil survei selama ini. Survei telah digelar oleh DPP PKS sendiri dan perbandingan lembaga survei lainnya," kata Mudzakkir yang juga legislator PKS DPRD Kota Makassar ini kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Rabu (22/5/2013).
Mudzakkir membeberkan bursa balon wakil Tamsil Linrung. Mereka, dua adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, yakni, Irman Yasin Limpo yang juga Kadisperindag Sulsel dan legislator Golkar DPRD Kota Makassar Haris Yasin Limpo.
"Selain Irman dan Haris, mantan sekretaris kota Makassar Anis Kama dan Andi Oddang juga masuk bursa calon wakil Pak Tamsil," Mudzakkir menambahkan.
Mudzakkir menyampaikan, DPP bersama DPW PKS Sulsel akan menetapkan pasangan Tamsil Linrung pada Sabtu (25/5/2013).
"Pokoknya, sebelum pendaftaran calon (Senin 27 Mei), kami sudah tentukan pasangan Pak Tamsil," ujar Mudzakkir.
Ketua DPW PKS Sulsel Andi Akmal Pasluddin, menyampaikan hal senada Mudzakkir.
"Sementara kami bahas dan simulasikan. Mudah-mudahan sebelum pendaftaran pasangan sudah ditetapkan," kata Akmal yang juga wakil ketua DPRD Sulsel ini, Rabu (22/5/2013).
PKS punya lima kursi di DPRD Kota Makassar. Syarat mengusung calon yakni delapan kursi. PKS masih harus membangun koalisi untuk mencukupi kursi yang disyaratkan KPU Makassar.
"Meski bursa wakil Tamsil bukan dari partai, kami optimis diusung 10 kursi nanti, partai belum kami publish sekarang," kata Mudzakkir.
Tamsil Linrung pernah melamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Makassar (tiga kursi), namun belakangan, DPC PPP berkata lain. DPC PPP menolak Tamsil dengan alasan tertentu.