News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Jateng

Bibit Keok di Hitung Cepat, Demokrat Bantah Tidak Kerja Maksimal

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(dari kiri) Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja, pasangan Cagub dan Cawagub Hadi Prabowo-Don Murdono, Cawagub Sudijono Sastroatmodjo, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jateng (KPU) Fajar Saka berjabat tangan usai penandatangan Komitmen Berintegrasi pada acara Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Hotel Patra Jasa Convention, jalan Sisimangaraja, Kota Semarang, Jateng, Kamis (02/05/2013). Harta kekayaan masing-masing calon Hadi Prabowo Rp 13.513.785.993 miliar, Don Murdono Rp 786. 829.372 miliar, Bibit Waluyo Rp 13.171.376.155 miliar, Sudijono Sastroatmodjo Rp 4.749. 334.165 miliar, Ganjar Pranowo Rp 3.072.281.529 miliar, Heru Sudjatmoko Rp 4.470.650.6956 miliar. Dari data pemeriksaan KPK terjadi kenaikan signifikan di rekening Hadi Prabowo sebesar Rp 8 miliar pada tiga tahun terakhir. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat membantah tidak bekerja dalam Pilkada Jawa Tengah. Diketahui pasangan yang diusung Demokrat Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo kalah oleh pasangan Ganjar-Heru.

"Kami tidak akan berkomentar, Fraksi Demokrat bekerja," kata Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/5/2013).

Nurhayati bahkan mengaku turun langsung mengikuti kegiatan fraksi di Jawa Tengah. Ia mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap hasil Pilkada Jawa Tengah.

Wakil ketua Umum Demokrat itu juga menyebutkan pihaknya langsung kembali bekerja untuk pemenangan Pilkada Jawa Timur.

"Menang kalah hal biasa, kalau engga memenangi ya dikalahkan, kita legowo, Demokrat mendukung siapapun yang menang," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Calon Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, mengakui kekalahan dalam perebutan Jateng 1 di pesta rakyat lima tahunan ini. Bibit menduga, kekalahan yang cukup signifikan dari hasil perhitungan cepat (quict count) itu di antaranya karena mesin partai pengusungnya, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrat kurang berfungsi maksimal.

"Saya duga demikian yang terjadi baik jelang hingga seusai kampanye terbuka ini," kata Bibit kepada Tribun Jateng, Minggu (26/5/2013).

Meskipun demikian, katanya, ia dan calon wakilnya Sudijono Sastroatmodjo tidak bisa berbuat apa-apa, seperti yang dilakukan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. "Saya kan incumbent. Tidak bisa menekan partai pengusung untuk memaksimalkan tenaga demi kemenangan ini," katanya.

Dari kacamatanya, partai pengusung Ganjar (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) sukses melakukan penekanan-penekanan itu sehingga mesin bergerak maksimal mulai dari atas hingga terbawah.

"Biarlah mereka yang mengevaluasi karena yang berhak, saya tidak. Saya sudah legowo atas hasil ini," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini