Laporan Wartawan Tribun Kaltim: Sarassani
TRIBUNNEWS.COM TANA PASER - Hingga Senin (27/5/2013), Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser Sudiyanto, belum memastikan goncangan yang terjadi di Kelurahan Tanah Grogot pada pukul 20.15, Minggu (26/5/2013), adalah gempa bumi.
Meski demikian Sudiyanto juga membantah spekulasi yang beredar dimasyarakat, apabila getaran yang menyerupai gempa itu disebabkan blasting di areal tambang batubara. "Kita belum dapat penjelasan dari pakarnya, tapi juga yakin bukan akibat blasting," kata Sudiyanto.
Getaran seperti ini menurut Sudiyanto, pernah beberapa kali dirasakan masyarakat Paser, baik yang terjadi Tanah Grogot maupun di Kecamatan Long Ikis. Dan pernah terjadi, ketika gempa terjadi di Long Ikis, getarannya tak sampai dirasakan di Grogot, begitu pula sebaliknya (kejadian Minggu,26/5/2013-red) .
"Pakar gempa menyebutkan gempa bisa terjadi karena pengaruh pergerakan patahan bumi yang kecil-kecil, namun sudah lama tidak aktif. Patahan tersebut memiliki jalur dari Sulawesi Selatan ke arah Balikpapan. Kita (Paser) juga mungkin dilewati patahan itu, dan Kalimantan dikatakan pulau teraman dari gempa berskala tinggi dan menengah," terangnya.
Mungkin karena getaran gempanya kecil sekali, lanjut Sudiyanto, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMG) Balikpapan menganggap tak perlu dibesar-besarkan. "Yang penting, masyarakat Paser tak perlu panik, sebab daerah kita masuk daerah teraman," tandasnya.
Selama ini, tambah Sudiyanto, gempa yang terparah pernah terjadi di Long Ikis karena sempat merusak beberapa rumah warga, sekolah dan rumah ibadah sempat rusak. "Kecuali kejadian di Long Ikis tahun 2009, getaran gempa selama ini belum pernah merusak bangunan, seperti diayun beberapa detik, setelah itu hilang," pungkasnya.
Seperti pernah diberitakan, tanggal 22 November 2009, pada pukul 04,34, gempa berkekuatan 4,7 Skala Richter (SR) mengoncang Kabupaten Paser, disusul gempa kedua berkekuatan 4,3 SR pukul 18:59. Gempa dirasakan di wilayah kecamatan Long Ikis dan berakibat sejumlah rumah, sekolah, dan tempat ibadah rusak.