TRIBUNNEWS.COM BANDUNG,-- Menjelang magrib para camat mendadak berkumpul di balaikota dan rapat bersama Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Rabu (26/6). Ketua Paguyuban Camat se-Kota Bandung Asep Gufron yang juga Camat Cicendo mengaku para camat di Kota Bandung yang berjumlah 30 orang sedang galau.
"Para camat galau dengan pembagian BLSM karena tak ada sosialisasi dan koordinasi dari BPS," ujar Asep ke Ayi Vivananda.
Asep khawatir warga yang tidak mampu protes tidak menerima bantuan dah harus ke mana melapor jika ada yang tidak mendapat jatah BLSM. Asep juga bingung karena warga menanyakan keterkaitan Pilwalkot karena pencairan BLSM setelah Pilwalkot. "'Kami khawatir ada situasi politik sebab banyak ditanyakan warga, mana kartu dan apakah pencairan terkait Pilwalkot," ujar Asep.
Mendapat laporan tersebut, Ayi minta agar para camat bisa menjaga keamanan di wilayah masing-masing agar Kota Bandung tetap kondusif. Menurut Ayi, tidak hanya camat yang mengadu tentang BLSM, tapi para RW pun bingung karena yang mendapat beras miskin (raskin) 75 orang di RW nya tapi mendapat BLSM hanya 30 sehingga harus menjelaskan kepada 45 orang.
"BLSM akan menjadi kerawanan sosial, aparat kewilayahan jangan panik tapi harus dijelaskan bahwa BLSM kebijakan pemerintah pusat," ujar Ayi. (tsm)