News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kilau Seribu Batu Swarovsky di Pertunangan Azimah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana hantaran tukar cincin Azimah & Syaugi dengan tradisi Arab di Empire Palace Surabaya, Kamis (27/6/2013).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Tamu  berdatangan sekitar pukul 10.00. Hampir semua orang mengenakan baju pesta glamor lengkap dengan jilbab atau hiasan rambutnya. Senyum dan canda mewarnai percakapan di antara mereka.

Sekali datang, satu rombongan terdiri dari delapan hingga 10 orang. Semua saling mengenal karena memang masih bertetangga atau sanak saudara. Setidaknya, 700 orang memenuhi ballroom Empire Palace, Jl Kedungdoro, Kamis (27/6/2013) siang.

Tamu perempuan dan laki-laki terpisah tempat duduknya. Mereka tengah merayakan pesta tunangan (tukar cincin) dan lamaran Azimah Salim Bahmid (21) dan Syaugi Ali bin Usman.

Interior ruangan dipenuhi dengan bunga dan hiasan daun hijau. Sisi kanan kiri dipenuhi meja tempat makanan dihidangkan. Total disajikan 40 jenis makanan utama serta 30 jenis kue dan camilan.

“Diutamakan menu berbahan daging kambing seperti kambing oven dan kikil kambing,” kata Aliyah, salah seorang teman keluarga Bahmid yang bertanggungjawab mengatur menu.

Selain itu ada pula nasi kebuli, nasi mandhi, sambal goreng daging ala India, nasi tomat, dim sum, dan aneka salad yang dipesan khusus dari katering makanan Arab di Perak.
Prosesi temu dipandu oleh dua pembawa acara, masing-masing orangtua mengapit kedua pasang kekasih ini.

Pihak pengantin putri menerima keluarga putra bersama belasan paket hantarannya. Bak bertamu ke rumah orang asing, proses temu ini diawali dengan sapaan minta izin untuk masuk ke ballroom.

Begitu hantaran berupa satu set perhiasan dan buku tabungan masuk disusul hantaran berisi pakaian, seperangkat alat sholat, dan sebagainya, rombongan calon pengantin putra memasuki ruangan. Para tamu berjubel di kanan kiri ingin melihat langsung prosesi tersebut.

Kemudian, mereka menuju tempat duduk di area khusus bagi pasangan yang sedang berbahagia itu. Tukar cincin dilaksanakan melalui masing-masing orangtua. “Berbeda dengan Jawa, kalau Arab yang menerima cincin antar orangtua, baru kemudian diserahkan kepada anak-anaknya yang akan menikah,” papar Aliyah.

Tak lama, lantunan lagu Arab terdengar dari segala sudut, musik khas Arab mengiringi setiap gerak tari tamu dan orangtua pengantin. Sedangkan, tamu-tamu lainnya berdesak-desakan mengambil makanan. Semua bersuka dalam irama dan selera.

Sebenarnya pesta tukar cincin itu hampir sama prosesinya bagi setiap keluarga Arab di Surabaya. “Tetapi, ada yang dikemas dalam pesta glamour seperti ini atau sederhana,” ujar Dyah, teman SMP Azimah, yang datang bersama adik perempuannya, Ina.

Musik Arab tetap diputar tetapi dari tape, bukan live music. Makanan bisa berupa prasmanan atau langsung dihidangkan dalam piring. “Yang diundang juga terbatas keluarga dan teman kedua pasangan,” imbuh Dyah.

Namun, Aliyah menambahkan bahwa di antara keluarga Arab selalu ada pengertian untuk saling membantu. Sesederhananya pesta tukar cincin, tetap mereka akan dibantu tetangga kanan kiri rumah.

Azimah sendiri tampil cantik dalam riasan make up Goen Salon dan balutan busana rancangan Maximus Liem Couture. Brokat berwarna kuning dipadukan dengan shantung sutera dan dutchess dalam tujuh tumpuk. Taburan bebatuan swarovsky memenuhi sisi pinggir baju.

“Azimah dan ibunya suka dengan busana yang mewah bertabur swarovsky. Kalau dihitung mungkin ribuan batu ya untuk kedua busana itu,” kata Maximus.

Persiapan pesta mewah ini membutuhkan waktu dua bulan. “Ini pesta bersama, kebetulan istri saya orangnya suka berteman, jadi entah itu teman China, Jawa, atau Arab diundang semua,” ujar Salim Bahmid, mantan pemain Persebaya yang juga orangtua Azimah ini.

Ditanya menghabiskan dana berapa pesta ini, Hamid tidak mau menjawab. “Sederhana saja. Yang penting tali silaturahmi antar teman ini tetap terjaga,” ucapnya tersenyum.

Sementara, tak jauh dari dia berdiri tampak belasan mantan pemain Persebaya berkaus hijau yang juga tengah menikmati reuni singkat itu. (Marta Nurfaidah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini