TRIBUNNEWS.COM, MURATARA - Akibat pecahnya kerusuhan massa yang berujung kepada pembakaran dua Mapolsek di Kabupaten Musi Rawas Utara(Muratara) Jalur Lintas Sumatera(Jalinsum) lumpuh. Dampak penutupan akses Jalinsum di wilayah Kecamatan Muara Rupit itu memantik kemacetan parah. Para pengguna jalan tertumpuk di Kota Lubuklinggau, berjarak sekitar 60 kilometer dari Muara Rupit.
"Kami mendapat informasi dari teman-teman sopir tujuan Padang, terpaksa balik arah karena jalan lintas Sumatera di Desa Karang Anyar itu dipenuhi kayu-kayu dan ban bekas yang dibakar massa," kata sopir truk asal Riau, Abdul Taher di Lubuklinggau, Selasa(2/7/2013).
Semua kendaraan, baik bus, truk maupun mobil pribadi dari Jawa maupun kota lainnya di Sumatera menuju Sumatera Barat dan Jambi, berbalik arah. Alasannya, mereka tak mau jadi korban seperti aksi massa April lalu.
"Dengan informasi itu kami menginap di Kota Lubuklinggau untuk menghindari musibah dalam perjalanan. Apabila penutupan jalan masih berlangsung lama, mungkin kami menuju Padang dan Riau lewat Kota Palembang-Jambi," kata Taher.
Sopir travel jurusan Bengkulu-Padang, Ucok Riswan juga terjebak di Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun (Jambi) atau perbatasan Kabupaten Musirawas-Jambi, akibat para pengguna jalan tak berani meneruskan pejalanan menuju Kota Lubuklinggau.
Sejak kerusuhan yang meletus petang hari, hingga tengah malam belum ada kendaraan berani melintas di Jalinsum, tepatnya di wilayah Kecamatan Musi Rawas.