Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Bau
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi, meminta pasangan gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik beserta tim pemenangan, partai politik dan seluruh masyarakat NTT mengakhiri kompetisi, meninggalkan perbedaan pilihan politik selama proses pilkada sebelumnya dan bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat NTT lima tahun ke depan.
Permintaan Gamawan Fauzi ini disampaikan ketika melantik Drs. Frans Lebu Raya dan Drs. Benny A Litelnoni, S.H, M.Si, menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018 dalam sidang paripurna istimewa DPRD NTT di Ruang Sidang Utama DPRD NTT, Selasa (16/7/2013).
Menurut dia, pelantikan ini merupakan puncak dari perhelatan politik yang telah berlangsung sejak Oktober 2012 lalu. "Hari ini sesungguhnya puncak dari proses politik selama ini. Mari kita tinggalkan perbedaan dan kompetisi yang sudah berlangsung dan berpikir tentang kesejahteraan masyarakat NTT karena masih terdapat sekitar 20 persen masyarakat miskin di propinsi ini yang harus dientaskan bersama propinsi lain di Indonesia," imbau Gamawan.
Mendagri mengatakan, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang baru dilantik memiliki pekerjaan rumah yang besar dan sangat prinsip, yakni kesejahteraan rakyat, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah (APBD) yang hanya Rp 2 triliun.
"Tinggalkan kepentingan politik praktis dan pikirkan politik jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. Akhiri kompetisi karena sudah berlalu dan tatap masa depan untuk kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Mendagri mengatakan, NTT memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan, termasuk para tokoh nasional yang berasal dari NTT. "Banyak tokoh NTT yang berkualitas dan apabila potensi ini disatukan, maka kami yakin, suatu saat kita tidak lagi mengharapkan Nanti Tuhan Tolong (NTT), tetapi pertolongan Tuhan itu sudah datang," tegasnya.
Mendagri juga menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara pemilu dan segenap masyarakat NTT karena pilkada NTT berlangsung dalam dua putaran tetap aman dan lancar. "Ini artinya masyarakat NTT sudah semakin matang berpolitik. Mudah-mudahan ini terus berlangsung untuk pemilukada dan pemilu yang akan datang," ujarnya.
Mendagri menekannya beberapa tugas gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah untuk melakukan fungsi koordinasi, pembinaan, pengawasan dan evaluasi serta mengingatkan agar gubernur dan wakil gubernur bersinergi dengan para bupati dalam mensukseskan program pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami ingin ingat satu hal bahwa NTT adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan meniru beberapa daerah yang bupatinya tidak mau datang jika diundang gubernur. Mari bersinergi untuk NTT yang lebih adil dan sejahtera," tegas Gamawan.
Mendagri meminta Frans Lebu Raya dan Beny Litelnoni melanjutkan program-program pro rakyat seperti program anggaran untuk rakyat menuju sejahtera (Anggur Merah) dengan catatan perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap kekurangan. "Anggur merah barangkali dapat dilanjutkan. Kita sempurnakan program ini jika masih ada kekurangan-kekurangan," imbau Gamawan.
Dikawal Ketat
Pelantikan gubernur dan wakil gubernur berlangsung hikmat dalam pengawalan ketat aparat keamanan. Tidak semua orang bisa masuk jika tidak menunjukkan undangan sesuai klasifikasi yang ada.
Hadir tokoh nasional seperti Theo L Sambuaga, Cahyo Kumolo, Setya Novanto, Yosef Nai Soi, Konsulat Timor Leste, Forkompinda (bupati, wakil bupati/ walikota, ketua DPRD, ketua pengadilan, kepala kejaksaan) propinsi dan kabupaten/kota se- NTT; Uskup Emeritus, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, Uskup Atambua, Mgr. Domi Saku, Pr; Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung, Pr, dan Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr.
Acara pelantikan yang direncakan pukul 09.00 Wita molor sekitar 45 menit dan berakhir sekitar pukul 11.45 Wita. Acara dimulai dengan pernyataan pembukaan sidang paripurna oleh Ketua DPRD NTT, Drs. Ibrahim Medah dan dilanjutkan pelantikan. Kemudian berakhir dengan salaman.
Usai pelantikan, Frans Lebu Raya dan Benny Litelnoni melanjutkan open house di rumah masing-masing. Frans di rumah pribadinya di Kayu Putih. Pantauan Pos Kupang, open house di kediaman Frans dimulai sekitar pukul 19.00 Wita. Ratusan warga berdatangan untuk memberikan salam kepada Frans dan isteri serta anak-anaknya. Tampak Sekda NTT, Frans Salem, Kadis Sosial NTT, Sinun Petrus Manuk, dan beberapa kepala bagian.