Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah, Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan meningkatkan pengamanan di pintu-pintu keluar masuknya orang maupun barang.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) I Bayu Trikuncoro mengatakan, peningkatan pengamanan perlu dilakukan terhadap masyarakat yang hendak mudik berlebaran.
Selain menambah personel, peningkatan pengamanan dilakukan dengan menambah frekuensi patroli rutin. Ia juga mengimbau warga Nunukan maupun pemilik armada yang akan digunakan untuk mudik Lebaran, memperhatikan kelengkapan keselamatan kapal maupun penumpang.
"Seperti melengkapi surat-surat berlayar. Perhatikan keselamatan penumpang, kelengkapan kapal maupun personel. Untuk pengguna jasa angkutan tradisional supaya menggunakan baju pelampung," ujarnya.
Sementara itu, kasus kriminal yang ditangani Polres Nunukan mengalami penurunan selama Ramadan. Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi mengatakan, sepanjang Ramadan pihaknya hanya menangani tiga kasus.
"Untuk Ramadan sampai hari ke-17 baru ada sekitar tiga kasus. Dua kasus membawa lari anak perempuan, satu kasus pencabulan anak termasuk narkotika," ujar Kapolres Nunukan melalui Paur Subbag Humas Polres Nunukan Ipda M Karyadi.
Dibandingkan tahun lalu, angka tersebut jauh menurun. Polisi menilai, tingkat kesadaran hukum warga Nunukan sudah sangat tinggi. Selama Ramadan, warga sangat membantu tugas kepolisian untuk mencegah gangguan keamanan ketertiban masyarakat.
Untuk mendukung pengamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadan, Polisi bersama instansi lainnya seperti TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan rutin melakukan patroli.
"Biasanya menjelang Lebaran masyarakat fokus ke petasan. Ini diantisipasi, mudah-mudahan tidak berkembang. Petasan kita harapkan tidak mengganggu kaum Muslimin yang melaksanakan ibadah puasa," ujarnya.
Rencananya pada H-7 hingga H+7 akan digelar Operasi Ketupat Mahakam untuk memberikan pengamanan terhadapĀ penumpang mudik dan balik dalam rangka Idul Fitri.
"Sekarang sudah berangsur, sudah ada tanda-tanda masyarakat dari Tawau maupun masyarakat Nunukan yang bergeser ke Sulawesi," ujarnya.