Laporan Wartawan Tribun Timur/ Rudhy
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,-- Pernyataan sejumlah pengurus Partai Golkar Makassar, ditambah juru bicara (Jubir) pasangan Supomo Guntur-Kadir Halid (Suka) yang terkesan memaksa Ketua Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mendukung pasangan SuKa di pilwali Makassar ditanggapi kader Partai Golkar Makassar Muh Arsyad.
Arsyad menyebutkan, Nurdin Halid atau pasangan SUKA tidak boleh memaksa SYL untuk mendukung usungan Golkar di Makassar. Alasannya, karena keputusan DPP Partai Golkar Sendiri yang memberikan dampak perpecahan di tubuh Golkar.
"Perusak suara Golkar adalah Nurdin Halid. Karena kerap memecah belah kami-kami kader Golkar. Supomo juga ikut-ikutan menelikung kader yang dipersiapkan sebagai cawawali. Jadi jangan paksa SYL mendukung SUKA, karena SuKa sendiri yang menelikung melalui Nurdin," kata Arsyad, Kamis(1/8).
Mantan pengurus Golkar Makassar ini menegaskan, seandainya DPP dan Supomo menerima cawawali yang lebih diterima kader, seperti Farouk M Betta, maka itu jauh lebih baik.
"Ini yang dipasangkan Kadir Halid. Figurnya sudah resisten, kurang disenangi lagi," kata Arsyad. (Rud)