TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Jupri (37) dan anaknya Dirgahayu (13) warga Desa Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), akhirnya berhasil diselamatkan tim penyelamat gabungan dari Tagana Babel dan Sat Polair Polres Bateng, setelah enam jam terapung-apung di laut, Jumat (2/8/2013).
Kedua nelayan bagan ini, terlempar dari bagan apung ketika disapu angin kencang (angin Tenggara) dan ombak besar pada Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 21.45 WIB.
Informasi yang dihimpun Bangka Pos (Tribunnews.com), ayah dan anak ini dalam kesehariannya memang sebagai nelayan bagan yang berlokasi di sekitar Pulau Bebuar. Keduanya berangkat ke bagan seperti biasanya. Sesampai di bagan, keduanya beraktivitas seperti biasa. Namun, Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 21.45 WIB, dari kejauhan terlihat akan turunnya hujan. Keduanya pun berlindung di dalam rumah bagan.
Sekitar pukul 21.45 WIB, turun hujan yang disertai angin kencang. Keadaan semakin parah ketika ombak di sekitar bagan juga tinggi.
"Saya sudah pasrah, hanya berdoa saja. Saya sempat menelpon bos saya, Usman, bahwa saya terkena badai," ucap Jupri menceritakan awal kejadian kepada salah satu petugas Tagana, Jumat (2/8/2013).
Usai menelpon, sekitar satu jam, bagan yang terbuat dari rakitan kayu tersebut, akhirnya roboh. Jupri segera bertindak cepat dengan mengikat badannya dan anaknya ke sisa-sisa tiang bagan yang roboh.