Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN- Padatnya penumpang yang keluar masuk Nunukan melalui Tawau, Sabah, Malaysia menjelang Idul Fitri menjadi perhatian pihak kepolisian. Salah satu yang difokuskan, mengawasi gerak gerik pelaku teror yang melintas di wilayah paling utara Indonesia ini.
Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi mengatakan, kondisi geografis Kabupaten Nunukan yang mayoritas berada pada lintas perairan, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, dimanfaatkan para teroris sebagai jalur perlintasan mereka.
“Kembali lagi kalau melihat kasus-kasus teroris maupun data yang ada, bahwa kita adalah jalur lintas,” ujarnya, Jumat (2/8/2013).
Selama ini, kata dia, memang belum ada aktivitas atau kegiatan teror yang terjadi di Nunukan.
“Tetapi wilayah Nunukan adalah wilayah lintas,” ujarnya.
Mengetahui Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perlintasan para teroris, tentunya pihak Kepolisian juga perlu melakukan antisitasi terhadap aktivitas para teroris yang keluar maupun masuk melalui wilayah Kabupaten Nunukan.
“Kita biasanya berkoordinasi dengan Mabes Polri, bahwa peningkatkan teroris menggunakan Nunukan sebagai jalur lintas itu,” ujarnya.
Ia juga berharap partisipasi masyarakat untuk membangun sinergitas dengan aparat keamanan guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan.