TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jumlah masyarakat Kota Surabaya yang memilih menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgug Jatim), tampaknya bakal tinggi.
Betapa tidak, pasien maupun petugas kesehatan di puluhan rumah sakit dalam kota, kesulitan menggunakan hak suara, karena tak ditempatkan TPS khusus.
Tak hanya itu, sedikitnya 2 ribu warga Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, yang menjadi korban penggusuran oleh PT Kereta Api Indonesia, turut mengancam golput.
Warga mengancam, tak menggunakan hak pilih karena menjadi korban penggusuran. Jumlah warga yang mempunyai hak pilih di kawasan penggusuran itu, diperkirakan sekitar 2 ribu orang.
Ketua KPU Surabaya Eko Sasmito mengatakan, pihaknya sudah berupaya membujuk ribuan warga itu agar mau mengikuti proses pengambilan suara pemilih, Kamis (29/8/2013).
"Kami sudah membujuk mereka untuk menggunakan hak pilih. Sebab, penggusuran yang menimpa mereka tidak terkait langsung dengan pilgub atau kebijakan pemprov," kata Eko, Kamis.
KPU, lanjut Eko, tetap menyediakan TPS di lokasi penggusuran agar warga tetap bisa menggunakan hak pilih. (kompas.com)