Laporan Wartawan Sriwijaya Post Ahmad Fahrozi
TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Selama kurun waktu bulan Agustus 2013, terjadi peningkatan jumlah hotspot (titik api) yang cukup siginifikan di wilayah Musirawas, Sumatera Selatan.
Berdasarkan data yang terekam dari satelit Aqua/Terra Modis, terdapat 208 daerah yang berpotensi terbakar selama periode tersebut.
Ratusan titik api tersebut, tersebar di 18 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Musirawas.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Musirawas Basroni Cik Ubit mengatakan, jumlah hotspot tertinggi selama periode bulan Agustus terpantau di wilayah KecamatanUlu Rawas, yakni 36 titik.
Selanjutnya di Kecamatan Muaralakitan sebanyak 23 titik, Kecamatan BTS Ulu 19 titik, Kecamatan Rupit dan Karangjaya masing-masing 16 titik.
Selanjutnya, terdapat 14 titik rawan kebakaran di Kecamatan Muarakelingi, Kecamatan Selangit dan Jayaloka 12 titik api. Sementara 10 kecamatan lainnya, rata-rata memiliki hotspot di bawah sepuluh titik.
"Sedangkan di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Tugumulyo, Tiang Pumpung Kepungut dan Kecamatan Purwodadi, titik api selama periode bulan Agustus nihil," ungkapnya.
Dia menyebutkan, titik hotspot paling banyak terjadi pada 22 Agustus 2013. Ketika itu, terpantau 49 titik yang tersebar di 11 kecamatan. Sementara pada 29 Agustus 2013, terdapat 63 titik yang tersebar di 13 kecamatan. Titik api ini, berasal dari pembakaran lahan oleh masyarakat untuk dijadikan lahan kebun.