News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buku Ajar Kurikulum 2013 Berisi Kata-kata Kasar Ditemukan di Jawa Timur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sabar Iman, pegawai perpustakaan SMAN 68 Jakarta, menyiapkan buku-buku pelajaran kurikulum 2013 yang akan dibagikan untuk murid baru kelas X di sekolah tersebut, Senin (15/7/2013). Hari pertama tahun ajaran baru kali ini diwarnai peluncuran kurikulum baru yang dilaksanakan terbatas di sekitar 6.300 sekolah di 33 provinsi. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur Salamun kaget saat dikonfirmasi adanya kata-kata kasar di buku kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Salamun mengaku belum mengetahui adanya kata-kata kasar dalam cerita pendek (cerpen) karya Muhammad Ali dengan judul Gerhana yang dicantumkan ke dalam buku ajar tersebut. Meski demikian, pihaknya tidak akan menutup mata bila ternyata benar kata-kata tersebut ditemukan.

Bila dalam perkembangan ternyata buku itu mendapat banyak protes, LPMP Jatim tak segan-segan untuk mengusulkan agar buku tersebut ditarik kembali. Apalagi, dalam bulan September 2013 ini akan ada tim sensus yang melakukan pendataan terkait pelaksanaan kurikulum baru di semester awal.

Tim sensus tersebut akan memeriksa guru, kepala sekolah, orangtua wali, komite sekolah dan lainnya, untuk mengetahui respon terhadap kurikulum 2013.“Mereka akan diinterview responnya. Hasilnya akan digunakan untuk alat evaluasi kurikulum baru yang dilakukan setelah satu semester,” ujarnya, Senin(2/9/2013).

Buku pegangan siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memuat kata-kata kasar pun tidak akan luput dari bahan evaluasi. Apalagi buku itu hanya dipakai selama satu semester.

Semester selanjutnya nanti, buku pegangan siswa akan berganti. Dalam proses ini, kemungkinan saja terjadi penarikan buku yang dipakai dalam semester pertama itu.

“Jelas jika ditarik tidak akan dipakai lagi. Tapi harus menunggu hasil evaluasinya terlebih dahulu,” tandasnya.(Musahadah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini