TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Serapan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) baru mencapai 5,6 pesen dari jumlah total penerima 16, 6 juta. Padahal pemerintah sudah mengalokasikan dana sekitar Rp 6,6 triliun.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim seusai menghadiri peresmian Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/9/2013).
"Masih rendah, masih kecil, serapan dananya baru 5,6 persen dari total penerima 16,6 juta jiwa. Kita kan sebenarnya dapat penyaluran Rp 6,6 triliun," kata Musliar.
Rendahnya penyerapan dana BSM, kata Musliar, karena pola penyaluran yang berbeda, tidak seperti tahun lalu, sekolah yang mengusulkan. "Kalau tahun lalu kan sekolah yang mengusulkan. Tapi sekarang sekolah tidak bisa mengusulkan begitu saja," ujarnya.
Oleh karena itu, Musliar mengimbau orangtua murid pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) agar mendaftarkan anaknya yang berhak menerima BSM itu ke sekolah agar serapan BSM dapat dengan mudah ditingkatkan, sehingga orangtua para pemegang KPS juga segera mendapat BSM.
"Bagi orangtua pemegang KPS, segera daftarkan di mana pun anaknya bersekolah. Daftarkan beserta kartu keluarganya, tanggal berapa dan tahun berapa dia (anak lahir). Itu akan didata dan dikirim ke kabupaten kota, dan secepatnya dikirim ke pusat untuk segera dibuatkan SK-nya," katanya.
Dikatakannya, penyaluran BSM itu berbeda tiap tingkatan sekolah. Untuk SD Rp 450.000 per tahun, SMP Rp 750.000 per tahun, dan SMA/K Rp 1 juta per tahun. Dan khusus untuk tahun ini, janji dia, ada penambahan, yaitu masing-masing anak Rp 200.000.
"Bayangkan saja, dalam satu keluarga miskin anaknya 1 di SD, 1 di SMP, dan 1 di SMA. Tinggal dikalkulasikan saja. Jadi jumlahnya dua juta delapan ratus ribu rupiah. Ini cukup signifikan bagi orangtua agar tidak putus asa menyekolahkan anaknya," katanya memberikan semangat.
Ia kembali menegaskan, dana BSM tersebut betul-betul dikucurkan untuk kepentingan anak. Kemudian, khusus untuk tahun ini, penyalurannya dilakukan melalui bank daerah. "Anak yang sudah didaftarkan tadi dibuatkan SK-nya, dibuatkan rekeningnya. Nanti uangnya masuk ke rekening anak," pungkasnya.(Rio Kuswandi)