4. Lima besar kandidat adalah cermin dari top of mind pemilih kota Makassar;
*Kandidat yang menguasai dan disokong struktur politik maupun birokrasi (2, 8 , 9)
*Kandidat yang dipandang memiliki modalitas ekonomi (6&7)5. Potensi Buble politik sebenarnya masih terasa, namun dengan persentase lebih kecil ini terlihat dari potensi pemilih mengambang, uji korelasi pengetahuan nomor urut kandidat pilihan dan masih terbukanya kemungkinan migrasi elektoral pada kandidat papan tengah.
6. Jadi Pilwali Makassar adalah pertarungan elite politik yang menguasai birokrasi melawan elite politik dengan sumber kapital.
Keadaan ini menggambarkan top of mind electoral (pemilih Makassar) yang melandaskan kepemimpinan dengan tiga modalitas simbolik.
Pertama, yang menguasai kekuasaan. Kedua, yang memiliki modal. Dan, ketiga, yang memiliki pengalaman birokrasi atau pemerintahan.