TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerjasama antara Pemprov Jabar, Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) dan PT Sari Husada dalam program Srikandi Akademi telah melahirkan 49 bidan yang siap turun ke desa-desa di Jawa Barat.
Bidan-bidan tersebut telah menjalani program penguatan kompetensi dan menerima pemberian bantuan pinjaman modal untuk membuka praktek bidan mandiri. Para bidan tersebut juga merupakan penerima beasiswa Gubernur Jawa Barat yang akan di tempatkan di desa asalnya.
Bertempat di Gedung Sate Aula Timur Jalan Diponegoro Nomor 22 Bandung, Kamis (12/9/2013), dilakukan serah terima Bidan Peserta program Srikandi Akademi dari PKPU dan PT. Sari Husada kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Para bidan ini telah mengikuti training selama 15 hari yang dilatih oleh tenaga ahli dan profesional dibidangnya dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), POGI, PKPU, dan PT. Sari Husada. Kemudian peserta mengikuti magang di RS Hasan Sadikin di Bandung selama 1 bulan.
Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno dalam sambutannya mengatakan bahwa program Srikandi Akademi merupakan pendidikan tambahan di luar sekolah formal berupa penguatan kompetensi dan keprofesian.
“Sebagai lembaga kemanusiaan kami merasa prihatin, bahwa tidak adanya tenaga kesehatan seperti bidan memberikan kontribusi besar terhadap kematian bayi di Jabar, kami ingin menekan hal tersebut dengan program ini,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang diwakili oleh Sekda Provinsi Jabar Ir. Wawan Ridwan MMA memberikan apresiasinya terhadap program ini. Gubernur yang telah menerima ratusan penghargaan ini mengatakan penyediaan bidan dan tenaga kesehatan di desa-desa Jawa Barat akan menjadi prioritas program kerjanya.
“Program Srikandi Akademi ini bersinergi dengan program 1000 bidan yang telah digulirkan oleh pemprov Jabar. Para bidan ini setelah dilatih akan ditempatkan di kawasan tertentu di Jabar, terutama di desa-desa terpencil di seperti di Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi,” katanya.
Program Srikandi akademi muncul sebagai jawaban akan tingginya angka kematian bayi di Jawa Barat yang disebabkan kurangnya bidan terlatih didaerah. Program ini sejalan dengan program beasiswa 1000 bidan oleh Gubernur Jawa Barat.
Manfaat bagi para peserta dengan mengikuti program ini diantaranya pendampingan kompetensi kesehatan maupun pendampingan enterpreneurship (kewirausahaan) melalui sarana KBM (kelompok bidan mandiri) yang telah dibentuk oleh PKPU sebagai fasilitas pendampingan, penguatan, dan konsultasi untuk peserta selama masa program.