* Dua Tersangka Kabur
* Istri, Anak, Orangtua Dibawa ke Polisi
- Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG--Kampung Dalo di Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, saban tahun cukup dikenal sebagai arena perang tanding perebutan lahan. Hari Rabu (25/9/2013), kampung itu kembali menjadi buah bibir dengan digerebeknya rumah Florianus Asmun, bandar judi kupon putih (KP) yang punya omset sebulan Rp 1,3 miliar.
Dua calon tersangka, Florianus dan Ferdinandus Patu, kabur beberapa waktu sebelum penangkapan yang dipimpin langsung Kapolres Manggarai, AKBP Tony Binsar, S.H, S.IK. Namun penangkapan terbesar selama tahun 2013 ini membawa pulang uang tunai omset setengah hari Rp 46,2 juta. Sebuah note book, tas, dompet dan specker yang digunakan menyimpan uang judi KP.
Meski kedua tersangka itu berhasil kabur, istri Florianus, Ny. Anastasia Ganu, bersama seorang putranya, ayah dan ibu Florianus, Yohanes Dabur (60), dan Agnes Nidan (58), dibawa ke Mapolres Manggarai. Polisi akan menggali keterangan dari orang-orang dekat Flori dan Ferdi.
"Mereka sudah kabur duluan mengetahui lokasi akan digerebek, tapi barang bukti berhasil diamankan. Kita imbau mereka menyerahkan diri saja. Sudah lama kedua pelaku menjadi incaran polisi. Selama ini mereka selalu berhasil lolos karena kaki tanganya juga sangat banyak," ujar Tony, Rabu petang di Mapolres Manggarai.
Menurut Tony, judi KP yang digerakkan oleh Flori dan Ferdi Patu, sudah berlangsung setahun lebih. Omzet sehari dari dua kali main mencapai puluhan juta rupiah. "Omzet setengah hari ini saja Rp 46,2 juta. Kalau sebulan sekitar Rp 1,3 miliar, nilai yang sangat besar," kata Tony.
Wilayah operasi mereka tidak terbatas di Dalo, namun mencakup ke Cancar, ibukota Kecamatan Ruteng, bahkan sampai ke wilayah sekitar di Kabupaten Manggarai Barat.
Yohanes Dabur, ayah Flori mengaku tahu kupon putih yang dimainkan anaknya yang sudah berlangsung setahun lebih. Flori mewarisi tugas yang sebelumnya dikendalikan oleh Ferdinandus Tatu, adik kandung Yohanes.
Omset judi yang diperoleh anaknya, diakui Yohanes mencapai puluhan juta rupiah sehari. Namun dia tak pernah berikan hasil keuntungan judi itu kepadanya.
Yohanes didampingi Ny. Agnes, juga mengaku tak tahu banyak sepakterjang anaknya yang mengelola judi KP. "Kami tahu dia main KP. Saya tidak tahu persis ketika polisi datang. Saya tidur istirahat di dalam rumah bagian depan sejak pukul 11.00 Wita. Flori dan istrinya menempati rumah di bagian belakang. Di rumah itu, dia lakukan judi," ujar pensiunan pegawai negeri sipil itu.
Yohanes bersama keluarga dan menantu dan cucunya sampai Rabu petang masih berada di Mapolres Manggarai. Polisi masih membutuhkan kehadiran mereka untuk mendatangkan Flori dan Ferdi yang masih buron. *