Laporan Wartawan Tribun Jateng, M. Alfi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kondisi Rawa Pening, yang berada di wilayah Kabupaten Semarang lebih dari setengahnya sudah ditutupi eceng gondok. Hal itu membuat prihatin peneliti asal Finlandia, Pasi Lehmuslouto prihatin.
Untuk itu, bersama perwakilan negara Finlandia laiinya bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan hidup berupaya menjernihkan air di Rawa Pening dengan teknologi yang dia konsep sebagai Water Resource Management.
Bertempat di Gombel Golf, Sabtu (28/9/2013) siang, Pasi yang didampingi perwakilan dari Kemenkokesra, Kadin Pusat, dan Kodam IV Diponegoro melakukan konfrensi press mengenai pemanfaatan sumberdaya alam tersebut.
Dalam bahasa Indonesia yang sudah diterjemahkan, Pasi menyebutkan ke depan diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut akan mempunyai manfaat besar bagi masyarakat sekitar wilayah Rawa Pening.
Menurutnya, Rawa Pening punya banyak nilai diantaranya untuk pertanian, perikanan, wisata, kerajinan, pembangkit listrik tenaga air, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasi memiliki konsep baru untuk meningkatkan nilai-nilai Rawa Pening tersebut.
Pertama dirinya ingin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Rawa Pening. Setelah itu konsep Water Resource Management tersebut akan ia implementasikan agar kadar oksigen dalam air dapat lebih besar. Di antaranya dengan cara mengangkat pertumbuhan eceng gondok dan mengambil sedimentasi. Hal tersebut agar ikan-ikan di dalamnya bisa hidup.
Sementara itu Deputi IV Bagian Pendidikan dan Agama Kemenkokesra, Prof Agus Sartono, mengatakan kerjasama antara Indonesia dan Finlandia ini nantinya akan membawa investor akan melirik Rawa Pening.
"Seperti halnya di DKI. Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat, sungai adalah halaman depan bukan di belakang. Kalau cara pandang sungai ada di depan rumah, sungai pasti dijaga. Itu yang ingin kami lakukan terlebih dulu untuk mengubah cara pandang masyarakat," jelasnya.
Hal ini juga menurut Agus menjadi permasalahan di dunia.
"Tak hanya di Rawa Pening saja masalah eceng gondok ini. Di Danau Victoria di Afrika sama saja. Nah, yang tahu masalah di Rawa Pening itu masyarakat. Mereka harus melaporkan. Sedangkan dari Finlandia siapkan ahli yang berpengalaman dan teknologi yang maju," ujarnya.