TRIBUNNEWS.COM BANDA ACEH, – Pasca-gempa 5,6 SR, sejumlah warga di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, masih enggan kembali ke rumah karena khawatir gempa susulan. Selain itu, sejumlah warga juga tidak bisa kembali ke rumah mereka karena bangunannya hancur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie merilis jumlah kerusakan sementara bangunan yang ada di Kecamatan Tangse akibat gempa mencapai 170 unit. Bangunan rusak terdiri dari 164 rumah, 2 rumah ibadah dan 4 unit bangunan sekolah.
“Sekarang kami masih rapat koordinasi dengan Bupati untuk penanggulangan masa panik warga korban gempa. Sementara warga ada yang berteduh di rumah saudara mereka, ada juga yang berdiam sementara di masjid yang ada,” jelas Apriadi, Kepala BPBD Kabupaten Pidie, Selasa (22/10/2013) malam.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga merilis seorang warga bernama Abubakar Rasyid (90) warga Dusun Alue Landing, Kecamatan Mane meninggal dunia akibat serangan jantung pasca-guncangan gempa, Selasa (22/10/13) siang.
Selain itu terdapat juga dua korban luka parah, masing-masing Naziatul Hikmah (16) mengalami patah kaki dan Azirmi (45) mengalami luka di bagian kepala. Keduanya merupakan warga Desa Neubok Badeuk, Kecamatan Tangse. Mereka sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sigli.