TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Insiden menegangkan terjadi di Pangkalan Udara Adisutjipto, Kamis (7/11/2013) pagi. Sebuah pesawat latih Grob G120 TP-A buatan Jerman, yang baru sekitar sebulan diserahterimakan, melakukan pendaratan darurat.
Peristiwa ini, memaksa dilakukannya penutupan lalulintas penerbangan komersial selama hampir satu jam, sebelum insiden itu berakhir cukup mulus. Tercatat tak kurang empat jadwal penerbangan baik dari maupun tujuan Yogya mengalami penundaan (delay).
Pesawat Grob double seater yang diterbangkan Pilot Letkol Andi W akhirnya mendarat hanya bertumpu pada dua roda belakangnya. Roda depan mengalami kerusakan teknis tak bisa keluar sempurna dari rumahnya, yang memaksa pilot melakukan trip pendaratan mendongak seperti "ngetril".
Akibat insiden pendaratan darurat pesawat Grob G 120 TP-A TNI AU, Kamis pagi, ada empat penerbangan pesawat komersial yang delay sekitar 50 menit.
Asisten Manajer Data dan Informasi PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adisutjipto, Faizal Indra Kusuma mengatakan dua pesawat yang akan mendarat (landing) saat kejadian adalah Wings Air nomor penerbangan IW-1843 dari Surabaya dan Lion Air JT 552 dari Jakarta.
"Wings Air harusnya landing jam 08.30. Lion Air harusnya landing 08.45 delay 50 menit. Tapi saya kurang tahu apakah mereka disuruh berputar putar dulu atau tidak," kata Faizal.
Akibat penundaan pendaratan, lanjut Faizal kedua pesawat tersebut yang harusnya melanjutkan penerbangan ke Surabaya dan Jakarta pun akhirnya mengalami keterlambatan.
Meski demikian, situasi penerbangan tetap terkendali dan tidak ada masalah lain selama insiden tersebut terjadi. (yan/evn)