TRIBUNNEWS.COM , BOJONEGORO - Puluhan orang yang diduga berasal dari salah satu perguruan silat di Bojonegoro mengamuk dan menyerang lima aktivis mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka beraksi secara brutal hingga mengakibatkan seorang mahasiswa mengalami luka bacok, dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Korban yang mengalami pembacokan itu adalah Zainul Ikhwan (19), mahasiswa asal Desa Jumput, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. Ia mengalami luka parah akibat sabetan benda tajam di bagian paha sebelah kiri, serta luka dikepala. Ia mendapat delapan jahitan di paha kiri, dan empat jahitan di kepala karena kejadian ini.
Selain Zainul Ikhwan, ada empat orang lagi yang mengalami pengeroyokan itu. Walau demikian, luka yang mereka alami tak seberapa parah dibanding Zainul Ikhwan. "Pada saat itu, saya sedang baca sms dan tiba-tiba dikeroyok. Saya tidak tahu masalahnya," kata Zainul yang masih mendapat perawatan di rumah sakit Aisyah, Selasa (12/11/2013) siang.
Zainul mengungkapkan pengeroyokan ini berlangsung ketika dirinya dan empat temannya nongkrong di warung kopi depan kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Jalan Pahlawan, Kota Bojonegoro, Senin (11/11/2013) malam. Saat tengah menyeruput kopi panas, sembari bercengkrama membahas berbagai kegiatan PMII ke depan, selanjutnya mereka dikejutkan kedatangan serombongan pesilat mengendarai motor.
"Ada puluhan orang. Jumlahnya sekitar 20. Mereka ini datang langsung mengeroyok, dan salah satunya ada yang membawa senjata tajam," ungkap Zainul.
Karena tidak siap, dan kalah jumlah, para aktivis PMII ini pun kalah. Zainul kemudian dibacok, serta empat rekanya yang lain dipukuli. Korban lain Heri Cahyono (21) mengaku perutnya ditendang berkali-kali oleh kelompok pemuda ini.
Aksi ini kemudian diaporkan polisi, dan kini ada lima orang pesilat yang berhasil diamankan. Mereka ini masih diperiksa polisi sampaii saat ini sebagai saksi. "Mereka dari salah satu kelompok perguruan silat, dan masih kami dalami keterangannya," tutur Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo.
Sampai kini motif pengeroyokan ini belum jelas, para korban juga terheran-heran dengan pengeroyokan tersebut, dan polisi sendiri masih belum bisa mengungkapkannya karena pemeriksaan belum usai. Kendati demikian, ada dugaan pengeroyokan ini berkaitan dengan aktivitas PMII sehari-har