TRIBUNNEWS.COM SURABAYA, — FA (24), seorang PSK, ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Kupang Dukuh Timur VII Nomor 25 Surabaya, Minggu (17/11/2013). FA dipastikan merupakan korban kekerasan. Polisi menemukan bukti tanda kekerasan yang cukup parah di bagian wajah korban.
Kepala Polsek Sawahan Kota Surabaya Komisaris Manang Subekti memastikan bahwa PSK yang bekerja di Wisma 27 di lokalisasi Dolly itu adalah korban pembunuhan. "Banyak bukti yang mengarah bahwa korban adalah korban pembunuhan. Selain bukti kekerasan, posisi korban terkunci dari luar kamar kosnya," ujar Manang, dikonfirmasi pada Senin (18/11/2013) sore.
Saat ini, kata dia, Tim Resmob Polrestabes Surabaya tengah memburu seseorang yang diduga terlibat dan bertanggung jawab atas tewasnya PSK itu. "Tim Resmob sedang bergerak mencari pembunuhnya," tambah Manang.
Sebelumnya, warga di sekitar rumah kos korban, Minggu kemarin, mencurigai aroma busuk yang berasal dari kamar kos korban yang berada di lantai dua. Setelah memastikan bahwa aroma busuk itu bersumber dari kamar korban, warga pun mendobraknya. Ternyata, korban ditemukan di dalam dalam kondisi tidak bernyawa dengan tanpa busana. Di wajahnya terdapat luka serius sehingga hampir tidak dapat dikenali.
Sementara itu, posisi pintu kamar terkunci dari luar. "Hasil olah TKP sementara, korban dianiaya sebelum tewas," kata petugas SPK Polrestabes Surabaya, Aiptu Suyanto, di lokasi kejadian.
Pemindahan jasad warga Desa Beramari, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, dari kamar kosnya sempat mengalami kesulitan karena sempitnya tangga dalam rumah tersebut. Akhirnya, petugas dibantu warga membawa dari luar jasad korban yang berada di lantai dua rumah indekos tersebut.
Polisi menduga, korban sudah tewas sejak empat hari lalu. Menurut penuturan warga sekitar, korban sangat dekat dengan seorang mucikari bernama Ambon. Korban kerap diantar jemput saat berangkat dan pulang kerja. Beberapa hari terakhir, warga sempat mendapati keduanya bertengkar hebat.