TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jumlah penduduk di Jawa Barat kini sudah menyentuh angka 46 juta jiwa. Jumlah ini dinilai sudah terlalu padat karena maksimal jumlah penduduk di suatu daerah itu berkisar 1.000 jiwa per kilometer persegi.
"Sekarang di Jawa Barat sudah 1.300 jiwa per kilometer persegi. Jadi memang sudah terlalu padat," kata Kepala BKKBN Jabar, Siti Fathonah di Bandung, Senin (25/11/2013).
Siti mengatakan, karena padatnya penduduk itulah pihaknya tak henti-henti menggalakkan program keluarga berencana. Artinya kepada pasangan baru tetap diminta agar maksimal hanya memiliki dua anak, slogannya adalah "Dua Anak Lebih Baik".
Menurut Siti, pertumbuhan manusia di Jabar itu diibaratkan telur di ujung tanduk. Artinya, jika tidak ada upaya menekan populasi penduduk maka dikhawatirkan akan berdampak negatif secara sosial.
"Jadi guyonnya, di Jabar itu boleh dibilang mati berdiri, dikubur pun berdiri," ujar Siti.
Siti mengatakan, program keluarga berencana dengan dua anak ini ternyata tidak mudah dijalankan di lapangan. Dengan pendekatan halus pun masih banyak warga Jabar yang belum melaksanakannya.
"Kita tidak bisa memaksakan masyarakat kalau dua anak itu lebih baik, masa kita harus bunuh bayi kan tidak mungkin," ujarnya.
Siti mengatakan, pendekatakan secara halus pun sudah mendapatkan sorotan dari berbagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), karena dinilai telah mempengaruhi hak hidup seseorang.
"Sebetulnya ini sifatnya pendekatan soft (halus). Tetapi dalam pelaksanannya kembali lagi ke kesadaran sendiri jadi bukan kita yang menekan agar maksimal hanya punya dua anak," kata Siti. (san)